MADINA - Kepala Bidang (Kabid) Damkar Satpol PP Kabupaten Madina, Martua Matondang menjelaskan, terkait keberadaannya saat terjadi cekcok antara salah satu anggota honorer dengan Plt Kasatpol PP Madina, Yuri Andri. Martua mengatakan saat kejadian itu ia baru saja keluar dari ruangannya dan hendak pulang.

"Saya baru dari ruangan itu, mau pulang, tiba-tiba saya lihat ada cekcok," katanya saat menggelar konferensi pers, Jumat (9/6/2023).

Selanjutnya, Martua bilang dirinya mengambil video kejadian saat cekcok dan memberitahukan kepada Kepala Bidang dari honorer tersebut.

"Karena yang cekcok saya lihat bukan anggota pada bidang saya. Makanya saya videokan untuk menyampaikan ke kepala bidang yang bersangkutan," ungkapnya.

Makananya, Martua pun menepis tudingan yang disampaikan oleh Plt Kasatpol PP dalam keterangannya ke sejumlah media yang menduga dirinya terlibat dalam kejadian itu.

"Saya heran kenapa saya disebut terlibat di situ, saya pun gak tau kenapa mereka sampai cekcok sejauh itu," ujarnya.

Untuk itu, Martua meminta Plt Kasatpol PP Madina Yuri segera meralat keterangan yang menyebut dirinya terlibat. Sebab, menurut Kabid Damkar itu bahwa yang dilakukan Plt Kasat Pol Yuri ialah pencemaran nama baik.

"Tentu, kita minta keterangan itu diralat oleh (Kasatpol PP Madina), karena itu sudah mencemarkan nama baik saya," pungkasnya sembari saat ini masih melakukan pertimbangan apakah bakal menempuh jalur hukum atau tidak

Sebelumnya, melansir pemberitaan di sejumlah media, Plt Kasatpol PP Madina Yuri menduga kejadian itu telah direncanakan dan ada pihak yang melakukan provokasi.

Alasan Yuri dari keterangannya Di media tersebut karena saat kejadian anggota honorer tidak berpakaian dinas dan Kabid Damkar, Martua Matondang berada di lokasi.

"Terbukti kan tidak ada orang yang melerai di situ (padahal banyak pegawai di lokasi itu), ada Kabid Damkar di situ," kata Yuri.