TAPSEL - Seorang penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Tapanuli Selatan kesal dengan janji pemerintah yang menyalurkan bantuan sosial melalui KKS. Pasalnya, hingga pembagian bantuan sosial berakhir, warga ini belum mendapat apa apa. Sementara, warga lainnya yang sama sama penerima KKS sudah mendapatkan bantuan.


"Bulan Desember 2021 lalu, saya bersama warga lainnya menerima KKS dari Bank Mandiri. Kemudian bulan Januari ini bantuan beras dan telor cair di penyalur. Pas saya ke sana, kata penyalurnya kartu KKS saya belum aktif jadi saya tidak dapat apa. Tapi saya liat, yang lain cairnya semua," ujar Ismail (33) warga Desa Sipangko Kecamatan Angkola Muaratais, saat dijumpai wartawan, Rabu (19/1/2022).

Atas saran penyalur, Ismail mengecek kartunya ke ATM Bank Mandiri.

"Ternyata Kartu KKS nya aktif, tapi saldonya kosong. Kita datang lagi ke penyalur bansos yang di Kelurahan Hutatonga, katanya penyaluran bansos sudah habis," ujar Ismail sedih.

Kekecewaan Ismail semakin bertambah, ketika mengetahui warga lainnya yang sama sama menerima KKS, ternyata semuanya sudah dapat bantuan sosial.

"Ya kecewa lah. Maunya kalau memang mau di kasi bantuan, janganlah seperti ini caranya. Capek awak kesana kemari, eh.. taunya tak dapat apa apa, bohong aja semua," ujar Ismail dengan kesal.

Penyaluran bantuan sosial di Kabupaten Tapanuli Selatan kerap bermasalah, mulai dari kualitas bantuan beras yang rendah, hingga penerima Kartu KKS yang dinilai tidak layak menerima.

Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai penanda peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) termasuk dalam inovasi sosial 4.0. Saat ini, seluruh bantuan sosial (bansos) dilakukan dengan satu kartu yang memudahkan kehidupan para penerima manfaat PKH dan BPNT.

Kabid Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Tapanuli Selatan M Yusuf Nasution, yang dikonfirmasi melalui pesan singkat, belum memberikan jawaban.