ASAHAN - Wartawan adalah profesi dan pekerjaan yang sangat mulia. Sebab, wartawan kerap menyajikan informasi kebenaran melalui karya tulisnya kepada seluruh kalangan masyarakat. Wartawan juga berpanut terhadap kode etik Jurnalistik dan Undang-undang Pers nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.


Hal itu disampaikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Asahan, Indra Sikoembang saat memberikan kata sambutan pada kegiatan MoU Pelatihan Jurnalistik dengan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PS PBSI) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Asahan (UNA) dengan tema "Menulis keren, Jurnalis oke!. Satu coretan untuk sejuta capaian masa depan" Kamis (23/12/2021) di Aula FKIP UNA, Kisaran.

"Dengan adanya pelatihan ini kami berharap akan lahir pengganti kami sebagai wartawan. Tentunya tenaga kami sudah berkurang," cetus Ketua PWI Asahan.

Indra mengaku sangat bangga dan salut kepada Mahasiswa PS PBSI FKIP UNA yang sangat antusias mengikuti pelatihan jurnalistik tersebut.

"Saya menilai kalian sangat memiliki peluang untuk bisa menulis. Apalagi menjadi wartawan. Di sini saya lihat banyak yang cewek, sementara di Kabupaten Asahan belum ada wartawan cewek. Kalau di Medan dan daerah lain bahkan di di Jakarta banyak wartawan cewek, bahkan mereka keren-keren. Mungkin di Asahan juga bisa memiliki wartawan cewek," kata Indra Sikoembang.

Di tempat yang sama, Wakil Dekan I FKIP UNA, DR. H. Bambang Gulyanto mengatakan tujuan adanya kerjasama ini agar mahasiswa PS PBSI FKIP UNA bisa dan mampu menulis.

"Bukan hanya bisa, tapi saya berharap mahasiswa kami berani menulis yang menjadi sebuah karya tulis. Dari banyaknya mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini, saya berharap ada 20 persen saja yang bisa menulis," ujarnya.

Menurutnya, kemampuan Bahasa Indonesia itu adalah mendengar, membaca, menulis dan berbicara.

"Kami ingin mahasiswa yang berkompeten dalam menulis hingga tulisan itu jadi karya," tuturnya.

Bambang juga mengucapkan terimakasih kepada PWI Kabupaten Asahan yang bersedia kerjasama dengan PS PBSI FKIP UNA.

Sementara menurut Rektor UNA, Prof. DR. Tri Harsono menjadi Jurnalis itu tidak gampang. Banyak ilmu dan tekhnik jurnalistik ini. Tulisan Jurnalis juga sangat bermanfaat bagi banyak orang.

"Ilmu jurnalistik yang disampaikan ini tentunya sangat bermanfaat bagi mahasiswa kami. Dengan adanya MoU ini tentu dapat menambah kompetensi mahasiswa kami," ungkapnya.

Rektor juga meminta agar nantinya kegiatan jurnalistik ini dijadikan sebagai kegiatan yang wajib dan nantinya juga bisa dijadikan sebagai skripsi.

"Saya pinta kedepan kegiatan jurnalistik ini dijadikan kegiatan wajib. Jadikan wartawan PWII sebagai Dosen Penilai, agar mahasiswa kita pun bisa berkompeten salam ilmu jurnalistik," tutupnya.

Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Wakil Ketua Yayasan UNA, Pengurus dan Anggota PWI Asahan, para Dosen dan diikuti oleh 150 peserta PS PBSI FKIP UNA semester I.

Kemudian dinarasumberi oleh Penasehat PWI Asahan, Nurkarim Nehe, M.SP, Wakil Ketua PWI Asahan, Rasuddin Sihotang dan Ketua PWI Asahan, Indra Sikoembang.