TAPSEL - Anggota DPRD Tapanuli Selatan Haris Yani Tambunan menyesalkan lambannya distribusi pupuk bersubsidi ke petani. Anggota Komisi B ini mensinyalir, patut diduga adanya permainan oknum-oknum yang berkepentingan, sehingga pupuk bersubsidi lamban sampai ke petani. "Menurut saya secara pribadi, sampai dengan bulan Desember begini belum juga terdistribusikan, tentu pendapat negatif kita pasti ada orang yang mainkan disinikan gitu. Namun begitu, praduga tak bersalah tetap kita turun." ujar Haris Yani Tambunan, saat diwawancari Gosumut.com, Senin (29/11/2021).
 
Lebih jauh Haris Yani Tambunan menyampaikan, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD dengan Pemerintah dan Distributor,  pada Selasa 23 November 2021 lalu. Distributor menyampaikan akan menyelesaikan masalah pupuk bersubsidi di Tapanuli Selatan dalam jangka 10 hari.
 
Bagi DPRD yang terpenting adalah pupuk bersubsidi itu bisa tersalurkan ke petani. Sesuai dengan kesepakatan saat RDP yakni 10 hari sejak RDP.
 
"Bagi saya, kalau ternyata tidak tersalurkan, yang mereka sampaikan ada 40 persen lagi, tentu ada oknum-oknum yang bermain" pungkas Hari Yani Tambunan Anggota Komisi B DPRD Tapsel dari Fraksi Hanura.
 
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD dengan Dinas Pertanian, dan Distributor Pupuk pada Selass (23/11), terungkap distributor masih memiliki stok ratusan ton pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Tapanuli Selatan. Ratusan ton pupuk ini berada di gudang Distributor PT. Gresik Cipta Sejahtera (GCS), PT. Pertani (persero), dan PT. Roma Asi.
 
Dalam Rapat ini, distributor diberikan waktu 10 hari untuk menyalurkan pupuk ke petani.
 
Namun sayangnya, saat Reskrim Polres Tapanuli Selatan beserta Kepala Dinas Pertanian Tapsel melakukan pemeriksaan ke gudang pupuk distributor,  seperti gudang Pusri di Sitataring dan gudang GCS di Palopat Maria. Ternyata tidak ditemukan stok pupuk bersubsidi untuk Tapanuli Selatan.