BELAWAN-Sofyan, balita berusia 16 bulan penderita hidrosefalus di Desa Helvetia sangat membutuhkan uluran tangan dari sang dermawan.

Bagaimana tidak, bungsu dari pasangan Suherman (33) dan Ria Lika Wati (35) ini menderita hidrosefalus sejak lahir dengan kondisi yang sangat memperhatikan.

Pembesaran kepala, berisi cairan serebrospinal menyulitkan bocah mungil itu untuk bergerak. Sofyan hanya bisa terbaring di troli plastik orange dialasi bantal dan sesekali menangis tak kuasa menahan rasa sakit yang hebat di kepalanya.

Kendati mengidap penyakit, namun bayi malang tersebut hanya dirawat di rumah kontrakan yang terletak di Jalan Ampera Pasar VI Gang Prajurit Desa Helvetia karena keterbatasan dana orangtuanya.

Ibunda tersayang, Ria Lika Wati tak bisa berbuat banyak selain hanya menghibur buah hatinya itu. Sesekali, tanpa disadari, ia tak mampu membendung butiran air mata yang menetes dari sudut matanya melihat penderita anaknya itu.

Rasa sedih bercampur pilu merasuki hati sang ibu menyasikan anak perempuannya yang seharusnya menghabiskan waktu bermain dan bercanda, namun kini hanya terbaring lemah tanpa berdaya.

Karena penyakit itu pula, Ria Lika Wati tak bisa bekerja mencari biaya sebab waktu dihabiskan demi menjaga buah hatinya itu. Keluarga kecil ini hanya mengandalkan tenaga sang kepala rumah tangga, Suherman yang berprofesi sebagai pedangang es tebu.

“Orang tua mana tidak sedih melihat sang anak mengalami penyakit ini. Namun apalah daya, karena kesulitan biaya sehingga kami harus merawatnya di rumah saja,” ratap Ria dengan butiran air mata saat ditemui dikediamanya, Sabtu (6/4/2019).

Ria juga mengaku, dirinya pernah minta bantuan dengan datang ke kantor Wali Kota Medan pada bulan Januari 2019 kemarin, namun ia diusir oleh petugas Satpol PP.

“Di sini bukan untuk minta sedekah atau sumbangan,” akunya menirukan perkataan Satpol PP tersebut.

Dari itu, keluarga yang kehidupannya pas-pasan ini berharap dari seorang dermawan untuk dapat membantu pengobatan putri sulungnya.

“Kami berharap ada bantuan uluran tangan dari seorang derwanan. Agar penyakit Sofyan bisa segera ditangani dan dirawat di rumah sakit,” harap sang Ayah dengan mata berkaca-kaca.*