PADANGSISIMPUAN - Sekitar 500 personel gabungan dari Polres Padangsudimpuan diturunkan untuk mengatasi aksi anarkis warga. Meski sudah diperingatkan oleh petugas, namun warga tidak menghiraukan himbauan tersebut dan terlihat aksi saling dorong antara petugas dengan massa, bahkan massa sempat melempari petugas.

Untuk mencegah massa berbuat lebih anarkis lagi, terpaksa petugas harus menurunkan Patmorsus (Patroli Motor Khusus) bahkan kendaraan water canon (meruam air), barulah massa yang sedang diliputi emosi membubarkan diri setelah dihalau oleh semprotan air dan tembakan oleh petugas keamanan.

Aksi bentrokan antara petugas keamanan dari Polres Padangsidimpuan dengan warga tersebut adalah bagian dari adegan simulasi Sispam Kota Pilkada Serentak Tahun 2018 yang digelar oleh Polres Padangsidimpuan. Simulasi yang diadakan di Stadion HM Noerdin 
Padangsidimpuan, melibatkan 500 personel tim pengamanan dari Polres Padangsidimpuan, Brimob Den C Sipirok, Kodim 0212/TS, Yonif 123/RW dan Sat Pol PP Padangsidimpuan, sedangkan massa pendemo di perankan langsung oleh ratusan warga Padangsidimpuan.

Diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan Pidato dari Pemerintah Kota Padangsidimpuan yang diwakili Sekda Zul Feddy Simamora, 4 adegan di peragakan dalam simulasi Sispam Kota ini, pertama, dimana hasil penghitungan suara di salah satu TPS yang di duga melakukan kecurangan dalam penghitungan jumlah suara.

Gerombolan massa yang mendukung salah satu pasangan calon melakukan tindakan anarkis dengan cara merampas kotak suara dan berusaha merebut kertas suara akibat pasangan calon yang didukungnya kalah dalam penghitungan suara.

"Kami tidak terima hasil penghitungan suara ini. Panitia curang dalam penghitungan suara ini," teriak warga emosi melakoni peran mereka. Mendapat lapiran TPS, satuan pengamanan pun mendatangi lokasi guna mengantisipasi tindakan anarkis warga, aksi saling sorong terlihat antara petugas dengan massa dalam adegan ini.

Adegan ke dua di lakukan di kantor KPU, yang mana, ratusan massa berusaha merangsek masuk kedalam kantor KPU dan melakukan pembakaran akibat pengumuman pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang tidak diterima oleh salah satu pendukung pasngan calon yang lagi-lagi disinyalir terjadi kecurangan.

Kembali petugas keamanan di datangkan untuk menghalau massa yang jumlahnya lebih banyak dari pada aksi di TPS. Kali ini water canon milik Polres dan Patmorsus harus diturunkan untuk membubarkan massa dan memadamkan api yang sempat dilakukan massa dengan membakar ban diluar kantor KPU.

Selanjutnya pada adegan ke tiga, menyangkut pengamanan pasangan calon pemenang Pilkada yang sedang menuju salah satu lokasi menggunakan kendaraan (mobil) dengan pengawalan dari pihak keamanan. Akan tetapi, iring-iringan kendaraan tersebut dihadang oleh massa yang tidak terima akan keputusan KPU.

Kembali massa bentrok dengan pihak keamanan dan pihak keamanan pun harus melakukan tindakan tegas untuk membubarkan massa. Terakhir adegan ke empat, massa menghadang Pasangan Calon pemenang Pilkada, namun yang unik dalam aksi ini, massa dihalau dan dibubarkan oleh petugas keamanan menggunakan ilmu tenaga dalam yang telah diajarkan kepada para petugas keamanan.

Terlihat, tanpa menyentuh massa petugas dapat melumpuhkan aksi massa yang akan bertindak anarkis kepada pasangan calon.

Kapolres Padangsidimpuan AKP Hilman Wijaya kepada awak media menjelaskan,"Simulasi Sispam Kota Pilkada Serentak 2018 ini bertujuan untuk melatih kesiapan tim keamanan dari Polres Padangsidimpuan untuk menangani kemungkinan-kemungkinan terjadinya kericuhan dalam Pilkada di Kota Padangsidimpuan ini.

Namun, saya berharap kepada kita semua khususnya warga Padangsidimpuan dan para pendukung kandidat peserta Pilkada agar tetap menjaga kekondusifan suasana Pilkada. Mari kita jaga Pilkada Padangsidimpuan dari isu SARA (Suku, Ras, Agama dan Antar golongan) yang dapat menimbulkan perselisihan, mari kita jaga persaudaraan kita di bumi Dalihan Natolu ini," tegas Hilman.

Sementara dari ketiga pasangan calon yakni, Isnan-Ali Pada (no 1), Rusydi-Abdul Rasod (no 2), Irsan-Arwin (no 3) yang akan bertarung dalam Pilkada Kota Padangsidimpuan menyampaikan,"Kami sangat puas dengan apa yang dilakukan oleh Polres Padangsidimpuan terkait simulasi Sispam Kota ini. Semoga pelaksanaan Pilkada ini berjalan dengan tertib, aman tanpa ada timbulnya gesekan-gesekan yang memicu perpecahan diantara kita semua sebagai warga Kota Padangsidimpuan,"ujar ke tiga Paslon senada.