SAMOSIR - Pemerintah Kabupaten Samosir meraup pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi pariwisata sebesar Rp 653.260.000 selama libur lebaran Idulfitri 1445 H. Kepada media, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Samosir, Tetti Naibaho, Rabu (17/4/2024) menyebutkan, jumlah itu dicapai selama sepuluh hari libur mulai tanggal 6 sampai dengan tanggal 15 April 2024.

Retribusi itu berasal dari beberapa destinasi wisata yang dikelola Dinas Pariwisata Samosir, yakni Water Front City (WFC) di Pangururan, objek wisata Tomok, batu kursi persidangan Siallagan, Pantai Indah Situngkir, Pantai Pasir Putih Parababa, Pemandian Air Panas Aek Rangat Siogung-ogung, situs Batu Sawan, Air Terjun Efrata, Air Terjun Naisogop, Batu Hobon, Sigulatti, Sopo Guru Tatea Bulan, dan Pantai Lagundi Onan Runggu.

Ia menjelaskan, dalam kurun waktu tersebut, Dinas Pariwisata Samosir mencatat ada sebanyak 89.348 pengunjung yang masuk ke objek wisata yang dikelola Dinas Pariwisata.

"Selama libur lebaran Idulfitri 2024, kita mencatat jumlah pengunjung yang masuk ke objek wisata yang kita kelola ada sebanyak 89.348 orang", ungkap Tetti.

Disampaikan, penyumbang PAD terbesar dari retribusi masuk ke atraksi air mancur menari WFC Pangururan dengan total pengunjung sebanyak 35.635 orang yang merupakan pengunjung dari luar Kabupaten Samosir.

Sebanyak 7.133 orang merupakan pengunjung lokal dengan total PAD yang disumbangkan sebesar Rp 392.015.000.

Ditambah retribusi dari sewa wahana permainan sebesar Rp 2.106.000, dari retribusi toilet sebesar Rp 4.242.000, retribusi parkir pelataran terbuka sebesar Rp 3.144.000, retribusi pemasangan iklan pada air mancur menari sebesar Rp 300.000, dan pertunjukan khusus pada air mancur menari sebesar Rp 1.200.000.

"Sehingga total PAD hasil retribusi yang kita peroleh dari objek wisata WFC mencapai Rp 402.977.000," kata Tetti Naibaho.

Penyumbang terbanyak kedua kata Tetti, dari objek wisata Air Terjun Efrata dengan jumlah PAD yang dihasilkan sebesar Rp 98.315.000.