SAMOSIR - Jumlah penerima Bantuaj Langsung Tunai (BLT), diharapkan berkurang pasca berakhirnya masa pagebluk Covid-19. Hal ini terungkap dalam
rapat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahun anggaran 2023 dan pelaksanaan musyawarah desa khusus (Musdesus) fokus dana desa tahun anggaran 2024 tentang penerimaan bantuan langsung (BLT), dana ketahanan pangan dan pencegahan stunting, Selasa (26/3/2024) di Kantor Desa Pardugul, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. 
 
"Harapan kita, pasca Covid-19 berakhir, penerima BLT dapat berkurang agar dana desa bisa dipergunakan untuk fisik dan yang lainnya demi kemajuan desa," kata Roliat N. Siregar mewakili Camat Pangururan pada rapat berlangsung yang dibuka secara resmi BPD Pardugul, Robinson Sitanggang usai memaparkan dan menjelaskan peruntukan dana desa sesuai peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) RI, No 13 Tahun 2023 tentang petunjuk operasional fokus penggunaan dana desa tahun anggaran 2024.
 
Mempertegas fokus penggunaan dana desa tahun anggaran 2024 sesuai Permendes No 13 Tahun 2023, pendamping desa, Elsa Tarigan menyampaikan fokus penggunaan dana desa diutamakan untuk penanganan kemiskinan esktrem, program ketahanan pangan dan hewani, program pencegahan dan penurunan stunting skala desa, dan program sektor prioritas di Desa melalui bantuan permodalan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama, serta program pengembangan desa sesuai potensi dan karakteristik desa.
 
Diutarakan alokasi masing-masing sesuai Permendes No 13 Tahun 2023, yakni untuk BLT dialokasikan paling tinggi 25 persen dari dana desa dengan besaran Rp. 300.000,00 setiap bulannya selama satu tahun anggaran. Selanjutnya, alokasi untuk ketahanan pangan dan hewani, dialokasikan paling rendah 20 persen dari pagu dana desa.
 
Pada rapat berlangsung, Kepala Desa Pardugul, Gunawan Sinurat menyampaikan data jumlah warganya yang masuk kedalam kategori keluarga penerima manfaat (KPM) untuk BLT sebanyak 30 orang sesuai data penerima tahun anggaran 2023, dan penerima bantuan ketahanan pangan berupa bibit jagung dan bawang, sebanyak 136 orang.
 
Namun berdasarkan hasil rapat kali ini, jumlah warga Pardugul penerima KPM BLT bertambah menjadi 34 orang dan penerima bantuan ketahanan pangan yang disepakati untuk pengadaan bibit jagung dan bawang, juga mengalami penambahan dari 136 orang di tahun anggaran 2023 lalu dan diharapkan bantuan yang akan diberikan tahun ini benar-benar dimanfaatkan dengan baik.
 
"Untuk penerima bantuan ketahanan pangan ini, kami harapkan agar benar-benar dipergunakan sebagaimana fungsinya, jangan justru diperdagangkan," ucap Gunawan sembari mengatakan akan membuat surat pernyataan bagi seluruh masyarakat penerima, bila pada suatu ketika ketahuan bibit bantuan tidak digunakan atau tidak ditanami, sebagai sanksinya, pada tahun anggaran berikutnya penerima tersebut tidak lagi mendapat bantuan serupa.
 
Selain masalah BLT dan bantuan ketahanan pangan, Kepala Desa juga menyampaikan data jumlah warganya yang terdampak stunting ada sebanyak 6 orang dan berharap agar keluarga terdampak rutin mengikuti program pencegahan dan penanganan, serta penurunan angka stunting di Desa.
 
"Pemerintah desa berharap masyarakat terdampak jangan malas mengikuti program stunting ini. Dan kami tegaskan, stunting itu bukan sebuah aib. Jadi jangan ada yang berpikir bahwa stunting itu sebuah aib, sehingga ada rasa malu atau malas untuk mengikuti program ini. Sebab akan ada program dapur sehat atau dapur dahsyat untuk penanganan anak -anak terdampak stunting", terang Gunawan.
 
Hadir juga, pendamping PKH, Pitta Naibaho dan melaporkan jumlah penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) di Desa Pardugul sebanyak 31 orang. Hal itu disampaikan untuk kemudian bisa disinkronisasi dengan data penerimaan BLT, dimana syarat penerima BLT tidak bisa dari masyarakat yang sudah masuk dalam daftar penerima bantuan PKH dan penerima bantuan BPNT.
 
Dikesempatan yang sama, turut hadir Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, Aljon Sitanggang dan menyampaikan, dari 257 KK warga Pardugul, yang sudah tergabung dalam kelompok tani masih 102 KK.
 
"Kami sarankan, bagi warga yang belum masuk kelompok tani masih bisa membentuk kelompok tani yang baru untuk kemudian dapat diakomodir menerima bantuan pupuk subsidi dari pemerintah untuk menunjang dan meningkatkan sektor pertanian guna pertumbuhan ekonomi masyarakat", kata Aljon.
 
Adapun para peserta rapat khusus desa Pardugul ini yakni, Camat Pangururan diwakili Roliat N. Siregar, badan permusyawaratan desa (BPD), Robinson Sitanggang, pendamping desa (PD) Pardugul, Elsa Tarigan, pendamping luar desa (PLD) Pardugul, tokoh agama, tokoh masyarakat, pendamping program keluarga harapan (PKH), Pitta Naibaho, pendamping bantuan pangan non tunai (BNPT), Ketua TP PKK Desa Pardugul, bidan desa, kader-kader desa Pardugul, penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, Aljon Sitanggang, perwakilan kelompok tani, pengendali program lapangan-keluarga berencana (PPL-KB), Elprida Sagala, dan perwakilan masyarakat dari tiap dusun.