MEDAN - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumatera Utara menargetkan, Zakat, Infak Sedekah(ZIS) sebesar Rp 35 miliar dari para Muzakki pada tahun 2024 ini. Nilai tersebut meningkat lebih dari 100% jika dibandingkan dengan target tahun 2023 lalu yang hanya sebesar Rp 16 miliar. 
 
Hal ini diungkapkan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumatera Utara, Prof DR H Mohammad Hatta, Senin (8/1/2024).
 
Hatta, menyebutkan dari Rp 35 miliar target ZIS ini, pihaknya optimis 40 % akan terealisasi pada bulan Ramadan 1445H. Sementara 60 % lainnya akan terhimpun hingga akhir tahun.  
 
Ia menyebutkan dalam merealisasikan target tersebut, Baznas membuat beragam program yang diharapkan bisa memberikan dampak pada penghimpunan ZIS yang lebih besar. Di antaranya dengan melakukan publikasi dan promosi serta transfaransi dalam setiap program pengumpulan dan penyalurannya. Sehingga mampu menarik kepercayaan masyarakat.
 
Ia juga memaparkan manfaat pencapaian ZIS dalam jumlah besar ini, diperuntukkan untuk merealisasikan sejumlah program Baznas. Seperti program Sumut Taqwa, Program Dakwah dan advokasi (menyalurkan ke mesjid, kegiatan keagamaan), program Sumut Sehat (kesehatan), program peduli umat (untuk bencana alam, kebakaran). Program Sumut Cerdas (pendidikan) dan program Sumut Makmur (pengembangan ekonomi).
 
"Apa gunanya pencapaian target ini perlu?, ini agar berbagai program tadi bisa terlaksana dengan baik," ujarnya.
 
Ia juga menyebutkan untuk pendistribhsian ZIS ini diusahakan semaksimal mungkin agar dapat dirasakan manfaatnya para mustahik (penerima zakat).
 
Karenannya pihaknya mengaku bekerja dengan profesional dan transfaran.
 
Ia menambahkan sebenarnya potensi zakat dari muzakki di Sumut itu potensinya mencapai Rp 8,1 triliun,hal itu dengan estimasi 40% dari 5 juta org Islam yang mampu. 
 
Sehingga dalam membangun kepercayaan masyarakat, zakat himpun ini benar disalurkan kepada yang berhak. Karenanya, dalam pendistribusiannya dilakukan survey oleh tim untuk memastian penerimanya adalah orang yang layak 
 
"Bagaimana agar orang yang datang ke sini itu merasakan itu pengumpulan zakat dari muzakki dirasakan manfaatnya. Ada dampaknya, dampaknya apa? Supaya dia bisa menjadi orang yang soleh. Supaya dia merasakan bagian dari kepedulian Islam, terhadap orang-orang yang membutuhkan," ungkap Hatta.
 
Kemudian bagaimana agar penerima zakat ini bisa meningkat dari mustahik menjadi muzakki. 
 
Miliki Pedoman
 
Guna menjamin penyebaran ZIS oleh Baznas Sumut sesuai pedoman Alquran, maka Baznas Sumut memiliki pedoman secara khusus 
 
"Dalam menyalurkan ZIS ini ada tiga pedoman yang menjadi acuan. Masing-masing aman syari, Artinya semua disalurkan sesuai syariah Islam. Termaauk penerimanya sesuai surat At-Taubah 60. Kemudian aman regulasi (semua dikelola sesuai uu), serta aman NKRi (semua dana yg dikumpulkan diperuntukkan bagi kesejahteraan). Artinya diperuntukkan untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," pungkasnya.