MEDAN - Kehadiran BPJS Kesehatan dalam melakukan tranformasi digital telah membawa banyak dampak positif, termasuk bagi anak muda. Fawwaz Farrasani (21) merupakan mahasiswi di salah satu universitas bergengsi di Provinsi Sumatera Utara dan juga seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di kelas tiga. Ketika ditemui, Selasa (05/12), Fawwaz menceritakan pengalamannya dan keluarga selama menjadi peserta dan mempercayakan jaminan kesehatan kepada BPJS Kesehatan.

Fawwaz menyampaikan bahwa ia tidak pernah sama sekali menggunakan memanfaatkan Program JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Meski demikian, ia merasa harus tetap waspada dengan kondisinya yang dapat berubah suatu waktu.

“Saya daftar BPJS Kesehatan sudah lama sekali, tetapi alhamdulillah saya tidak pernah menggunakannya karena keadaan saya yang insyaallah selalu baik-baik saja. Dengan ini saya justru merasa amat bersyukur karena menurut saya ini secara tidak langsung bersedekah. Iuran JKN yang saya bayarkan itu dapat digunakan untuk membantu sesama dan pahala seseorang yang membantu orang sakit. Bagi saya, itu bermakna besar sekali,” jelas Fawwaz. 

Sebagai mahasiswa di bidang Kesehatan, Fawwaz merasa kalau sedikit banyak ia harus mengetahui tentang BPJS Kesehatan karena di masa yang akan datang ia akan berhubungan dengan rumah sakit dan para peserta. Maka dari itu, sebagai generasi muda, Fawwaz merasa terbantu dengan adanya platform digital yang diluncurkan oleh BPJS Kesehatan. 

“Ada banyak platform yang bisa saya gunakan untuk mengetahui BPJS Kesehatan lebih rinci seperti Aplikasi Mobile JKN yang saya rasa paling terkenal. Jenis-jenis fitur yang diberikan juga menambah insight saya terhadap BPJS Kesehatan. Cocok sekali untuk generasi-generasi seperti saya ini,” ungkap Fawwaz.

Salah satu fitur Aplikasi Mobile JKN yang pernah digunakan oleh Fawwaz adalah pengambilan nomor antrean secara online ketika ibunya ingin menjalani pengecekan asam lambung di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU). Ia merasa fitur ini sangatlah penting bagi mereka yang sibuk dan ingin mengefisiensikan waktu. 

“Pada saat itu ibu saya mengeluh kalau asam lambungnya kumat dan meminta saya untuk menemaninya berobat ke rumah sakit terdekat. Akan tetapi saya memang sedikit sibuk di kampus saat itu. Akhirnya saya menyarankan ibu saya untuk mengambil antrean secara online. Kami langsung bertemu di rumah sakit terdaftar ketika jam pemeriksaan sudah dekat,” tutur Fawwaz.

Fawwaz mengatakan bahwa terobosan–terobosan ini telah membuat khalayak di luar sana sangat terbantu. Jenis–jenis pelayanan yang dahulunya hanya bisa dilakukan secara manual, sekarang sudah diperbaharui menjadi lebih praktis dengan online transformation.

Tidak hanya Aplikasi Mobile JKN saja, platform online yang dapat diakses oleh masyarakat tentunya ada banyak seperti Chat Assistant JKN (CHIKA), BPJS Kesehatan Care Center 165, website BPJS Kesehatan dan Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp (PANDAWA).

“Saya ucapkan terima kasih pada BPJS Kesehatan yang telah memberikan bantuan kepada semua keluarga yang membutuhkan dan dengan adanya BPJS Kesehatan dapat membantu kelangsungan hidup seseorang ketika dibutuhkan. Terima kasih sekali lagi untuk BPJS Kesehatan karena saya dan keluarga jauh lebih tenang di kala kesusahan atau dalam kondisi mendesak seperti masuk rumah sakit dan lainnya. Saya pribadi berharap agar ke depannya BPJS Kesehatan dapat mempertahankan semua manfaat yang sudah diberikan ke masyarakat dan pelayanan di fasilitas kesehatan bisa teru menjadi lebih baik,” tutur Fawwaz.