MADINA - Petani di dua desa Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) berburu hama tikus menjelang musim tanam. Warga desa yang mengikuti perburuan itu adalah Desa Huraba I dan Desa Huraba II. Di dua desa tersebut memiliki hamparan sawah seluas 753 Hektare. Dan di desa ini tercatat sebagai penghasil padi terbanyak di Kabupaten Madina pasca panen. 

Perburuan ini dilakukan karena akan resah hama tikus mewabah memasuki musim tanam padi. Menariknya hasil tangkapan warga itu dibeli oleh pihak desa. 

Tidak hanya untuk hama tikus yang diburu warga. Kera, Tupai dan Babi Hutan juga menjadi sasaran perburuan warga. Hal itu dilakukan warga supaya hasil padi dari petani dimasa panen lebih baik. 

"Untuk hama tikus dibayar sebesar Rp 3000 per ekornya, sementara Kera Rp 100 ribu. Dana itu diamabil dari sumbangan petani diwaktu panen kemaren dan ditambah sebahagian dari anggaran desa," kata Kasmir Dalimunte, Kepala Desa Huraba I, Senin (20/11/2023).

Kepala Desa itu pun menyebut dalam perburuan hama tikus disaat hendak tanam padi juga dibantu oleh pemerintah daerah Kabupaten Madina melalui Dinas Pertanian. 

"Selain obat-obatan untuk pembasmi hama tikus, kita juga diberikan tambahan satu unit traktor tangan untuk dua desa ini dari Dinas Pertanian. Perburuan hama tikus itu pun dilakukan bertujuan agar hasil padi petani nanti sepadan dan kegiatan ini pun adalah tradisi setiap tahunnya dimana disaat menjelang memasuki tanaman padi," ucapnya. 

Perburuan hama tikus yang dilakukan secara serentak oleh dua desa tersebut juga dihadiri oleh Kepada Dinas Pertanian Kabupaten Madina, Siar Nasution.

Perburuan pertama kali dilakukan pada Minggu (19/11/2023). Dan berencana dilakukan selama tiga hari. 

Siar mengatakan pemerintah daerah mendukung langkah warga dalam perburuan hama tikus ini, guna untuk mendapatkan hasil padi petani disaat masa panen nanti tetap stabil.

"Ini sudah hari kedua dan sebuah langkah positif dalam membasmi hama. Saya harap ini terus dikembangkan dan berlanjut ke daerah lain agar hasil panen jauh dari hama. Dan mewakili atas nama Bupati tradisi Ini dapat dicontoh oleh desa lain," kata Kepala Dinas Pertanian Madina tersebut. 

Sementara perburuan hama tikus selain dilakukan warga dengan cara memasukan obat-obatan pembasmi kedalam lubang tikus. Perburuan ini pun dilakukan secara tradisional dengan pentungan kayu. 

Tidak hanya orang tua, anak-anak juga tampak antusias saat berburu. Tikus yang berhasil diburu dari dalam lubang langsung dimasukkan kedalam karung. 

Usai dikumpulkan dan dibeli pihak desa, hama tikus tersebut, kemudian dibuang dengan cara dikubur. Perburuan tikus akan digelar setiap hari, hingga hama tikus berkurang, sehingga petani lebih tenang saat musim tanam.