PALAS - Semangat sumpah pemuda 28 Oktober 1928 harus dihayati pelajar dari sejak dini sebagai tonggak penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, sumpah pemuda menggambarkan semangat persatuan dan kesatuan yang harus dimaknai dengan baik oleh para pelajar sebagai generasi penerus bangsa kedepan.

Kepala Sekolah SD Negeri 0104 Sibuhuan, Asran Hasibuan, S.Ag mengatakan, momentum dari peringatan sumpah pemuda harus diimpelemntasikan untuk menjadi motivasi bagi pelajar mulai sejak dini agar kelak memahami makna penting para pemuda dimasa lampau.

Dikatakan, makna dari sumpah pemuda harus terus dilestarikan kepada generasi penerus bangsa dari mulai usia dini agar melekat dihati sanubari untuk meningkatkan semangat belajar agar kelak menjadi generasi yang berani dan tangguh.

"Kemajuan perkembangan zaman semakin cepat harus diimbangi dengan kecerdasan yang unggul untuk meraih prestasi dengan tidak terkontaminasi hal negatif dizaman era digital yang dapat merusak masa depan anak bangsa," ungkapnya, Rabu (1/11/2023).

Kata Asran Hasibuan,pihak sekolah menerapkan kedisplinan ke siswa sebagai motivasi untuk memberikan pemahaman agar menjadi insan yang disiplin, terampil dan tangguh serta inovatif.

Menurutnya, di tengah kegiatan menimba ilmu, para siswa juga dibekali pengetahuan tentang penggunaan media sosial untuk memacu semanagat belajar agar menjadi siswa yang memiliki kuantitas dan kualitas.

"Setiap siswa perlu meneladani semangat Sumpah Pemuda yang digagas oleh para pemuda pada 1928," terangnya.

Diharapkan, antar siswa saling menghormati dan menghargai satu sama lain sehingga terciptanya rasa kekeluargaan yang kuat di antara siswa untuk menghindari dampak negatif yang dapat mencederai nilai persaudaraan.

"SD Negeri 0104 Sibuhuan terus berupaya membudayakan bahasa Indonesia kepada siswa siswi di lingkungan sekolah, karena dengan membudayakan bahasa Indonesia selain menambah semangat cinta NKRI, peserta didik juga akan terbiasa berbahasa Indonesia dengan baik," ucap Asran.

Selain itu, lanjut Asran, mencerdaskan peserta didik menjadi komitmen pihak sekolah dengan memadukan pendidikan umum dengan pendidikan agama.

"Bekal utama siswa selain memiliki bekal intelektual yang berdaya saing, juga harus memiliki akhlak dan pengetahuan agama yang baik," tutupnya.