MEDAN - Universitas Syiah Kuala (USK) memacu langkah menjadi kampus berkelas dunia atau World Class University (WCU). Salah satu langkah yang diambil dengan menggelar workshop serta sosialisasi WCU USK di Balai Senat kampus setempat, Senin (16/10/2023).

Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si mengatakan, kegiatan tersebut sangat penting untuk berbagi pengalaman, menerima masukan, serta belajar dari narasumber yang kompeten.

"USK sejak berstatus PTN BH, punya tantangan lebih, yaitu bagaimana bisa bersanding dan bersaing dengan kampus-kampus di Indonesia yang sudah duluan PTNBH, maka menjadi PTN bertaraf World Class University menjadi keniscayaan," kata Prof Agussabti.

Karena itulah, para dekan, kaprodi, ketua lembaga, dan segenap unsur sivitas akademika USK duduk bersama dalam workshop tersebut, guna berakselerasi agar USK memahami betul standar, syarat maupun trik untuk mendaftar pada Word University Ranking.

"Walaupun baru PTNBH, USK bersyukur atas capaian peringkat 8 versi THE world university rankings, dan masuk jajaran jajaran 1500 kampus terbaik dunia. Itu sebuah modal agar USK bisa naik peringkat. Maka kita tidak ingin lengah, dan dengan kolaborasi siap berakselerasi lebih lagi," jelas WR USK.

Workshop dan sosialisasi WCU dilaksanakan di bawah koordinasi Direkturat Pendidikan dan Pembelajaran, serta tim WCU USK yang pelaksanaannya diketuai oleh Prof. Dr. Mukhsin Umar.

Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti, Prof. Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE, Ph.D sebagai narasumber pertama menyampaikan, bahwa mindset yang benar dan harus dipahami adalah rangking Perguruan Tinggi bukan tujuan, tetapi akibat dari sebuah proses menjalankan mutu Perguruan Tinggi.

"Universitas Kelas Dunia tidak bisa kita klaim sendiri, tetapi mengacu pada standar dunia. Maka butuh militansi, tanpa militansi jangan harap bisa menjadi world class university," sebut Prof Hermawan.

Ia menerangkan, untuk menjadi Universitas Kelas Dunia, USK ataupun Perguruan Tinggi yang lain, perlu menyiapkan kualitas, pentingnya reputasi, adanya pengakuan pihak lain,serta mencapai standar atau kriteria yang ada.

Guru besar ITB ini menegaskan, bahwa untuk menjadi World Class University (WCU) kepada World University Rankings itu perlu waktu, dan kontinue. Serta adanya jaminan program jangka panjang WCU.

"Siapapun pemimpinnya, komitmen program WCU musti tetap jalan. Yang juga perlu diingat bahwa kualitas dan reputasi tidak pernah murah dan gampang. Satu lagi, hati-hati terjebak middle ranking," pesannya.

Sementara itu, Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A Kadir MS sebagai narasumber kedua mengemukakan, dalam rangka menjadi WCU, kampus perlu meningkatkan kualitas dan reputasi lulusan.

"Lulusan yang berkualitas memiliki empat ciri pokok, seperti ketrampilan, pengetahuan yang luas, etika yang baik, dan agen perubahan," beber Prof Wawan.

Menurutnya, keterampilan lulusan menjadi daya tarik yang berdaya saing global, menjadi pemikat bagi calon mahasiswa juga dosen, berkontribusi pada pembangunan nasional, yang berkorelasi positif terhadap peningkatan reputasi institusi dalam hal ini universitas.*