TOBA - Tingginya intensitas curah hujan di Toba di Agustus 2023 ini membuat kondisi tanah di sepanjang jalan raya lintas Sumatera Kabupaten Toba menjadi lunak dan dikhawatirkan rentan akan terjadi longsor. Dengan intensitas curah hujan yang berkepanjangan membuat jalan nasional lintas Sumatra tepatnya di Desa Jangga Dolok, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba, longsor hingga material longsoran tebing menutupi badan jalan dan menjadi licin.

Kejadian ini diketahui Bupati Toba Poltak Sitorus saat sedang melintasinya Kamis (24/08/2023) lalu. Begitu melihat kondisi jalan tersebut yang dikhawatirkan sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan pengendara dan bisa jadi menelan korban, Bupati Toba Poltak Sitorus langsung menghubungi dan memerintahkan Dinas PUTR Kabupaten Toba untuk melakukan pembersihan.

Begitu Sofian Sitorus Plt. Kepala Dinas PUTR Kabupaten Toba mendapat informasi dari Bupati Toba, langsung menurunkan alat berat backhoe loader untuk membersihkan material tanah dan bebatuan longsoran tebing gunung dari bagian tepi jalan yang hampir kena menutupi badan jalan

"Meski untuk penanganan jalan tersebut merupakan hak dan kewenangan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Suamatera Utara (BBPJN Wilayah II Sumut), Bapak Bupati tetap peduli dan memberikan perhatian," sebutnya kepada www.gosumut.com Sabtu, (26/08/2023).

Setelah dikerjakan, saat ini kondisi jalan sudah bersih usai material yang terbawa air dibersihkan dari badan jalan..

"Dengan penanganan ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan karena jalan licin diakibatkan tanah liat yang sebelumnya bertabur di badan jalan dan sudah kita bersihkan berikut drainase jalan juga telah kita keruk dan bersihkan supaya aliran air berjalan lancar," sebutnya.

Ditambahkan Sofian, pihaknya berharap pihak BBPJN Wilayah II Sumut kiranya dapat menempatkan alat yang dapat digunakan sewaktu-waktu bila dibutuhkan, mengingat sekitar Kecamatan Lumban Julu adalah daerah yang rawan longsor, ditambah saat ini intensitas curah hujan tinggi dan berkepanjangan baik di siang hari maupun di malam hari.

"Kita berharap pihak BBJPN II dapat menempatkan alat berat untuk dapat dipakai sewaktu-waktu, mengingat daerah tersebut rawan longsor," ujar Sofian Sitorus.