MEDAN - Tokoh Tionghoa yang juga Sekjend DPP Solidaritas Indonesia Tionghoa Demokrasi (SOLITD), Ferdinan Ghodang SE SH MH menyesalkan pernyataan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo. Terlebih lagi, Hary Tanoe menyebut Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) dan masyarakat Tionghoa akan mendukung siapapun calon presiden (capres) yang didukung presiden Joko Widodo. 
 
Pernyataan tersebut disampaikan Hary Tanoesoedibjo di dampingi Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta kepada wartawan setelah bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 15 Mei 2023 kemarin.
 
Ferdinan menilai, Hary Tanoe mencari panggung dan juga keuntungan secara pribadi dengan mengklaim suku Tionghoa ke dalam politik praktis.
 
“Tidak sepatutnya dia membawa masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia ke dalam politik praktis. Apalagi PSMTI adalah salah satu organisasi marga Tionghoa yang bersifat sosial,” sebut Ferdinan, Rabu (17/5/2023).
 
Selain tidak etis, Ferdinan menyebut, pernyataan ini juga sama dengan penggiringan opini. Terlebih lagi, Indonesia adalah negara demokrasi dan penentuan pilihan presiden ke depan ada di tangan rakyat Indonesia.
 
"Jangan ditarik kesana sini. Kita serahkan ke masing-masing masyarakat Tionghoa untuk memilih Presiden RI kedepan, bukan penggiringan opini seolah-olah semua masyarakat Tionghoa akan sependapat dengan pernyataan Hary Tanoe," tegasnya.
 
"Kita akan sedih jika nanti pilihan salah, maka masyarakat Tionghoa akan disalahkan. Ini politik," tambahnya.
 
Penagasan ini disampaikan Ferdinan bukan karena keberatan tentang pilihan Presiden Jokowi, tapi biarlah masyarakat Tionghoa memilih sesuai hati nurani untuk memilih pilihan yang tepat sesuai pilihan yang diyakini masing-masing pemilih karena yakin dengan sosok dan program capres.
 
"Saya selaku Sekjen DPP SOLITD juga berharap tidak ada pemaksaan kepada masyarakat Tionghoa maupun organisasi tertentu untuk memilih capres tertentu, karena akan merusak citra Indonesia di mata dunia. Apalagi Indonesia menganut sistem pemilihan adil, jujur dan terbuka serta demokrasi," tegasnya.
 
Ferdinan menegaskan, sebagai salah satu organisasi sosial yang eksis di tengah-tengah masyarakat dan di bawah komando Drs. Herri Zulkarnain Hutajulu selaku Ketum DPP, SOLITD tak pernah mengintervensi pengurus maupun anggotanya dalam memberikan hak pilih dalam kontestasi pemilu ke depan.
 
"Apalagi pengurus maupun anggota di SOLITD juga dari berbagai kalangan termasuk dari pengurus berbagai partai yang ada. Kita tak pernah mengintervensi pilihan mereka, karena negara kita ini menganut demokrasi. Jadi kita serahkan kepada mereka ke sosok siapa yang akan menjadi pilihan mereka," tandasnya.