LANGKAT - Kepada desa (kades) Perubahan Bukit Lawang kecamatan Bahorok Chairul Syamsir (Poto) menegaskan agar mencermati kehidupan sosial ekonomi karyawan yang telah pensiun.

Pensiunan dimaksud yakni yang telah bebas tugas dari PT PN -11 Bukit Lawang(kini Langkat Nusantara Kepong- LNK). Sebagian masih berada di pondok perumahan perkebunan bergabung anak/kerabat dekat.

Karyawan pensiun sebagian memilih tempat tinggal mendiami di seputaran wisata Bukit Lawang bertahan hidup dengan berniaga serta lainnya.

Demikian disampaikan Chairul saat membekali 7 kepala dusun (kadus) saat verifikasi regrestasi sosial ekonomi (regsosek) Kamis (11/5/2023) di kantor desa.

Diterangkannya warga yang diverifikasi Regsosek 675 KK namun 455 KK berada di luar pondok perumahan yakni dusun 5 hingga 7 urai Chairul.

Para Kadus diharapkan mendata secara nurani sehingga data yang di update benar dan akurat sesuai ketentuan Badan Pusat Statistik (BPS) tegas Chairul.

Sementara asisten fasilitator dari BPS Langkat, Wesli Tambunan mengatakan data yang diverifikasi menjadi data base penerima bantuan ke depan.

Keluarga kurang mampu sesuai Regsosek meliputi sangat miskin, miskin, rentan miskin dan tidak miskin. Kaduslah yang lebih memahami kondisi sosial ekonomi warga sehingga dilibatkan sebagai tim verifikasi.

Benar, verifikasi Regsosek berlangsung secara nasional 2 Mei -21 Mei beber Wesli. Bersama tokoh masyarakat, Babinsa Sertu Supriadi, Babinkantibmas AIPDA Rudianto Wesli Tambunan berharap kadus berkordinasi untuk menentukan klasifikasi ekonomi warga.

Ditempat yang sama Suratna tokoh masyarakat desa itu dan pensiun dari perusahaan ditemui gosunut mengaku rata-rata menerima dana pensiun kisaran Rp 200.000,oo- Rp 400.000,/bulan.

Bayangkan saja jika menerima dana pensiun cuma sebesar itu tentunya sulit untuk berkembang hidup ujarnya.

Suratna disapa Wak J menambahkan senantiasa mendukung program pemerintah namun keberadaan kondisi pensiunan karyawan juga butuh perhatian ujarnya.*