MADINA-Kondisi terkini anak-anak yang diduga terkecana keracunan makanan usai melahapa jajanan keliling saat ini sudah terpantau membaik.
 
Hal itu dinyatakan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Mandailing Natal (Madina) Dr. Faisal usai menjenguk korban di Puskesmas Mompang, Kecamatan Panyabungan Utara.

Dr. Faisa menyebut pasien yang dirawat diduga mengalami keracunan makan itu sekarang kondisinya sudah stabil, bahkan sebagian suda bisa pulang.

"Akan tetapi untuk anak-anak yang sedang kirawat ini kita sarankan untuk menginap satu hari agar petugas medis tetap memantau kondisi kesehatan mereka baru nanti kita izinkan pulang," kata Faiasal.

Seterusnya, untuk saat ini beber Faisal bahwa pihaknya menduga dari jajanan bakso yang menjadi penyebab anak-anak tersebut mengalami muntah dan mual-mual.

Kemudian lanjutnya, sampel makanan itu pihaknya juga akan mengirim ke laboratorium untuk meneliti keabsahanya.

"Yang kita duga makanan yang menjadi penyebab keracunan ini sampelnya malam ini juga akan kita kirim karena itu BTKL yang memeriksanya apakah benar dari bakso itu yang kita duga yang membuat anak-anak ini mual dan menceret," ujarnya.

Selanjutnya dia mengimbau agar masyarakat untuk tetap berhati- hati, apabila ingin membelanjakan makanan dan juga tetap memperhatikan kebersihannya. Sehingga kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi.

"Bahwa beberapa bulan yang lalu juga kita tetap himbau waktu itu sehingga dapat menghindari kejadian serupa," ungkapnya.

Dia menambahkan untuk korban dugaan keracunan makanan tersebut ada sebanyak 20 orang anak-anak termasuk didalamnya masih berusia 3 tahun.

Delapan orang di rawat di Puskesmas Mompang Jae, 10 orang di rawat rumah bidan Rizki di daerah itu dan 2 orang di rawat di rumah sakit di Panyabungan.

Sebelumnya, dugaan keracunan makanan usai melahap jajanan keliling, sejumlah warga desa Tanjung Mompang, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terpaksa dilarikan ke Puksesmas, Senin (9/1/2023).

Salah seorang ibu korban mengatakan, anaknya merasakan mual dan menceret, sehingga melarikan anaknya ke Puskesmas.

"Gejala itu terasa tadi saat anak saya pulang sekolah," kata Nurhayani, salah seirang ibu korban.