TOBA - Pemakaman Frida Tambun, warga Dusun I Lumban Ginjang, Desa Sionggang Tengah, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba – Sumatera Utara menjadi perbincangan hangat di tengah - tengah masyarakat bahkan viral di jejaring media sosial. Pasalnya, nenek berusia 83 tahun ini terpaksa dimakamkan di dapur rumahnya, Selasa, (13/12/2022). Informasi yang beredar di masyarakat, peristiwa ini terjadi karena adanya seorang warga menolak jasad almarhum dikuburkan disamping makam suaminya bermarga Pardede. Sehingga pihak keluarga almarhum memutuskan untuk menguburkan ibu mereka di dalam rumah. Selain itu juga membongkar tulang belulang ayah mereka yang sebelumnya dikuburkan dilahan tanah yang mereka beli sebelumnya.
 
Menyikapi hal ini, Kapolres Toba melalui Polsek Lumbanjulu dikomando Kapolsek Lumbanjulu, AKP. R Sembiring didampingi anggotanya Aiptu.R.B Torito dan Aipda.TM Sidabutar langsung terjun ke Dusun I Lumban Ginjang dan meminta keterangan dari keluarga Frida Tambun (almarhum).
 
Diketahui, acara penguburan dilakukan setelah sebelumnya telah selesai menjalankan ritual adat budaya Batak sebagaimana layaknya orang tua yang sudah berumur yang telah memiliki anak laki-laki dan perempuan dan semua telah menikah serta telah memiliki keturunan dan almarhum telah memiliki cucu dari seluruh anak laki - lakinya dan anak perempuannya (Gabe Maranak, Marboru, Marpahoppu Sian Anak dohot Marpahoppu Sian Boru,bahasa Batak,red).
 
Berdasarkan data dan informasi yang dihimpun sesuai pengakuan anak alamarhum diketahui, saat sebelum penguburan almarhum Frida Tambun (83) pihak keluarga sebelumnya telah melakukan rapat keluarga dan bersepakat serta telah meminta ijin kepada penetua Adat kampung untuk jasad Frida Tambun oleh pihak keluarga dapat dikuburkan diruang dapur rumah milik almarhum.
 
Penguburan alamarhum didalam rumah almarhumah sendiri tepatnya di bagian dalam dapur disampaikan pihak keluarga sesuai dengan permintaan almarhum semasa hayatnya (hidupnya) kepada para anak anaknya.
 
Didapat data dan informasi anak dari almarhum Frida Tambunan diantaranya Asber Pardede, Lantas Pardede, Herta Pardede, Dasman Pardede, Santer Pardede dan Lisbon Pardede.
 
Anak anak Frida Tambun alamarhum Asber Pardede kepada Polisi mengatakan pemakaman Ibu meraka (Frida Tambun.red) didalam rumahnya almarhum sendiri bukan karena adanya penolakan dari seorang warga, tetapi itu murni atas permintaan Ibu mereka sebelum meninggal dunia.
 
Ditegaskan Asber Pardede, sesuai hasil kesepakatan bersama seluruh keturunan Frida Tambun telah berencana dan bersepakat untuk melakukan pembongkaran dan pembangunan renovasi rumah orangtuanya, akan dibangun menjadi pesanggrahan keluarga dengan dana bersama.