LANGKAT - Sebanyak 60-an siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 4 Langkat mengalami kesurupan. Peristiwa ini sontak membuat lingkungan sekolah menjadi riuh serta mendapat perhatian warga sekitar. Ahmad Riduan, Ketua Komite sekolah itu saat ditemui Kamis (1/12/2022) mengaku kaget dengan kejadian yang dialami siswa.

Ini bermula saat siswa dan guru pendidik melaksanakan zikir di lapangan sekira pukul 09.00. WIB tiba -tiba ada siswa yang menjerit-jerit, menangis hingga diam tak sadarkan diri.

Tidak ada yang langsung jatuh ke tanah pasalnya langsung dibantu sesama murid dan guru  sehingga tidak ada yang cidera bebernya.

Ahmad Riduan disapa Iwan Kampung menambahkan spontan siswa dipulangkan dengan menghubungi keluarga serta kerabat sehingga kesurupan yang dialami siswa tidak sempat merebak dan berkelanjutan urainya.

Dikatakannya sebelumnya hal serupa dialami delapan orang siswa pada Rabu 30 November 2022  sekira pukul 10.00 WIB dan telah dipulihkan dengan bantuan orang pintar.

"Rabu malam, diadakan juga doa bersama disekolah, namun kita tidak menduga kejadian itu terulang kembali," tandasnya.

Sementara, Kepala Sekolah MTSN 4 Langkat, Ahmad Saidi SPdI, tidak membantah kejadian itu.

Dijelaskannya berdasarkan kesepakatan pihak sekolah dengan komite, maka sekolah diliburkan dua hari pada Jumat - Sabtu.

Disinggung tentang jadwal Penilaian Akhir Semester (PAS) pada Senin 5 Desember mendatang dikatakannya telah mempersiapkan dua opsi yakni ujian berlangsung seperti biasa di sekolah dengan pembagian kelas ruangan/uji coba. Atau apabila tidak memungkinkan akibat adanya kesurupan susulan maka akan diberlakukan ujian secara zona melalui daring.

"Benar sudah kita persiapkan kedua opsi itu sehingga proses ujian/PAS tetap berjalan," ujarnya.

Dihadapan Danramil 06 Kapt Inf Hendro, Kanit Reskrim Polsek Bahorok Ipda Frozi Nasution SH serta kanit Intel Ipda Bambang H yang langsung turun ke lokasi sekolah, dipaparkan Saidi senantiasa berupaya memberikan kenyamanan bagi siswa.

Bersama warga direncanakan malam ini akan digelar doa bersama melibatkan beberapa tokoh untuk memohon kepada Sang pencipta agar kejadian serupa tidak terulang kembali pungkas Saidi.