JAKARTA - Pengusaha Sumatera Utara (Sumut) Akbar Himawan Buchari terpilih sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2022-2025 dalam Musyawarah Nasional (Munas) XVII di Solo, Jawa Tengah. Sekretaris Sidang Pemilihan Ketum BPP Hipmi Robert Muda Hartawan mengatakan Akbar Buchari menang di putaran kedua setelah mendapat 92 suara dan mengungguli Bagas Adhadirgha mendapatkan 68 suara dari hasil rapat pleno IV, pada Rabu (23/11/2022) malam.

"Pelaksanaan pemilihan suara berjalan tuntas. Hasil pemilihan umum Munas Hipmi menetapkan saudara Akbar Himawan Buchari, Ketua Umum terpilih BPP Hipmi masa bakti 2022-2025," kata Robert dikutip dari Antara, Kamis (24/11/2022).

Dalam putaran pertama calon ketua umum nomer urut satu Akbar Himawan Buchari memperoleh 57 suara, nomer urut dua Bagas Adhadirgha memperoleh 71 suara dan calon nomer urut tiga Eka Sastra Anggawira dengan 41 suara.

Karena, tidak ada calon ketum yang mencapai 85 suara atau 50 persen + 1 maka dilakukan putaran 2 dan diikuti dua calon suara tertinggi. Yakni Bagas Adhadirgha dan Akbar Himawan Buchari.

Pada putaran kedua, Akbar Buchari meraih 92 suara dan Bagas Adhadirgha mendapatkan 68 suara. Sedangkan yang absen atau tidak sah 5 suara. Kemenangan Akbar tersebut karena mendapat tambahan suara dari para pendukung Caketum Eka Sastra Anggawira.

Akbar Himawan Buchari, SH adalah pengusaha kelahiran Medan, Sumatera Utara, 25 November 1988. Dia mengelola bisnis di berbagai bidang, di antaranya sebagai pimpinan perusahaan otobus (PO) Kurnia dengan armada sekitar 250 unit bus. Ia juga melakukan pengembangan bisnis ke bidang perkebunan kelapa sawit dan properti. Akbar juga tercatat sebagai anggota DPRD Sumut masa bakti 2019-2024.

Sebelumnya, Munas Hipmi sempat diwarnai kericuhan dan baku hantam sesama anggota.

Hal tersebut diketahui dari sebuah video yang tersebar di media sosial. Sejumlah peserta terlibat adu jotos.

Ketua Organizing Committe (OC) Munas Hipmi XVII Muhammad Ali Affandi membenarkan kejadian kericuhan tersebut. Ia menyebut, kericuhan terjadi di luar sidang pleno Munas karena adanya kesalahpahaman.

Terkait kejadian tersebut, pihak Hipmi mengutamakan adanya mediasi dan kekeluargaan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Kami mengutamakan kekeluargaan lah, jadi mau dimediasi. Prinsipnya untuk menghindari miskomunikasi, ini lagi saya cek dulu," terang Ali.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah peserta yang mengenakan batik terlibat adu jotos. Beberapa peserta juga tampak melerai, namun perkelahian tak terelakan.*