ASAHAN - Banjir merendam Desa Ledong Barat, kecamatan Aek Ledong, Kabupaten Asahan. Tepat di perbatasan antar kabupaten Asahan dan Labuhanbatu Utara. Hujan deras yang turun sejak Rabu (2/11) menyebabkan sejumlah sungai meluap. Akibatnya ratusan rumah terendam. Ketinggian air bervariasi antara 40 – 80 cm atau diperkirakan setinggi dada orang dewasa. Banjir sempat surut pada rabu sore, namun kamis dini hari kembali naik faktor hujan yang kian deras.  
 
Amin, warga desa Ledong Barat mengeluhkan tentang belum hadirnya BPBD dari Kabupaten Asahan maupun Labuhanbatu Utara di tempat yang terendam banjir. Padahal, daerah tersebut merupakan batas antar Kabupaten dan banyak warga Labuhanbatu Utara yang terendam Banjir juga. 
 
“Arus Air cukup deras, masih banyak Kami (warga) asahan yang terjebak di rumah. Tidak ada perahu karet untuk evakuasi. Bahkan kendaraan kita angkat gunakan ban seadanya”, keluhnya.
 
Warga lain juga mengeluhkan soal ketiadaan dapur umum pada banjir tersebut yang sejak dini hari sudah merendam, sontak menyulitkan untuk memasak karena dapur rumah ikut terendam. Ia mengatakan bukan karena tidak ada bahan makanan, tetapi tidak adanya prasarana untuk memasak. 
 
Dani juga berharap agar pemerintah kabupaten cepat tanggap menghadapi banjir tersebut. Sebagian anak-anak harus digendong orang tuanya sampai sejauh 1 KM sembari menerjang derasnya air karena ketiadaan perahu karet. 
 
“Lansia itu banyak juga yang milih di dalam rumah karena taka da perahu karet. Kalau anak-anak masih bisalah kita gendong”, tutupnya. 
 
Curah hujan yang tinggi ini membuat banyak daerah terendam banjir. Dari unggahan banyak warga di social media, Asahan dan Labura adalah wilayah yang cukup parah terendam banjir hingga ada yang sampai 1 meter.