LHOKSEUMAWE – Pj Walikota Lhokseumawe Dr.Drs Imran,MSi,MA, Cd melakukan persentase peluang investasi di kota eks petro dollar terutama sektor kesehatan dalam acara 2nd Northern Sumatera Forum yang dilaksanakan oleh manajemen Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK-Migas) yang berlangsung di Hotel Adimulia Medan Sumatera Utara berlangsung selama dua hari (27 – 28/10/2022). Kegiatan SKK Migas, sekaligus dalam rangka menjalin sinergi dengan pemangku kepentingan di wilayah Sumbagut – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sebagai wadah komunikasi untuk kesepahaman bersama dalam rangka mendukung kelancaran operasi hulu Migas.
 
Dalam kesempatan itu Pj. Walikota Lhokseumawe Imran,  mengakui sejak tahun 1992 dirinya  meninggalkan Lhokseumawe, hingga saat ini  ditugaskan menjadi Walikota Lhokseumawe, sebagai daerah zona industri  ketika itu bahkan mendapat julukan kota petro dolar namun tidak memiliki  fasilitas sosial yang dapat dimanfaat oleh masyarakat, seperti rumah sakit daerah maupun  gedung olahraga (GOR). “Padahal jika kedua gedung itu ada bisa menjadi legesi yang dapat membanggakan masyarakat Lhokseumawe,” sebutnya.
 
Oleh karena itu, urai Imran, Lhokseumawe sangat membutuhkan rumah sakit daerah. “Masyarakat sangat membutuhkan rumah sakit. Untuk mendukung berdirinya rumah sakit, Pemko Lhokseumawe sudah menyediakan lahan untuk pembangunan rumah sakit,” jelasnya.
 
Apalagi, tandasnya, kegiatan eksplorasi  minyak dan gas (migas) yang dilakukan di kawasan Blok Andaman hasil produksi dapat dialirkan ke kilang LNG Arun yang dikelola oleh Perta Arun Gas (PAG). “Hal ini sangat penting agar proyek vital di Lhokseumawe tetap hidup,” urainya.
 
 Disisi lain, Imran juga menyebutkan dengan eksplorasi Migas di Pulau Andaman, bisa mendukung terkait ketahanan pangan di Aceh, terutama didaerah pesisir Lhokseumawe, pasalnya pesisir laut Lhokseumawe mampu menghasilkan ikan laut melimpah, begitu juga hasil pertanian seperti berbagai jenis tanaman holtikultura.
 
“Hanya saja Lhokseumawe belum memiliki colstorage untuk penyimpanan berbagai jenis ikan tangkap dan sayuran maupun buah-buahan. Saat ini hasil tangkapan nelayan paling sebagian hanya dikeringkan dengan cara manual yakni dijemur diterik matahari, namun jika saat ini lagi musim penghujan, hasil tangkapan nelayan tidak bisa dijemur,” jelasnya.
 
Oleh karena itu, dalam kesempatan itu, Imran minta perhatian kepada SKK Migas, dapat mewujudkan peluang investasi di Lhokseumawe, terutama investasi pembangunan rumah sakit dan colstorage.
 
Acara 2nd Northern Sumatera Forum ini mengusung tema "Semangat Kebangsaan dalam Mewujudkan Ketahanan Energi dan Keberhasilan Visi Hulu Migas 2030.