ASAHAN - Biasanya, ikan dan udang tidak bisa bertahan lama. Namun, dengan inovasi dan mengolahnya menjadikannya makanan ringan, tanpa menggunakan bahan pengawet, ikan ini bisa bertahan lama. Seperti yang dilakukan Bandan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Asahan yang menyulap ikan, udang menjadi makanan ringan jenis kerupuk. 
 
Ikan dan udang itu dijadikan sebagai bahan dasar. Selain itu juga, tepung dan bumbu racikan dijadikan penyerta dalam bahan pembuatan kerupuk. Dari beberapa bahan komposisinya diperhitungkan modal yang sangat rendah.
 
Luar biasanya, inovasi BNNK Asahan itu kini dijadikan edukasi kepada masyarakat terutama kaum ibu di Desa Bagan Asahan Pekan, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan yang berbatasan langsung dengan laut Asahan.
 
Dengan beberapa racikan dan adonan, BNNK Asahan memberikan pelatihan melalui pemberdayaan alternatif (Life Skill) di Kantor Kepala Desa Bagan Asahan Pekan, Kamis (27/10/2022).
 
Kepala BNNK Asahan melalui Sub Kordinator Seksi P2M (Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat), Hendi mengatakan, bahwa pihaknya mempelajari pembuatan kerupuk tersebut selama 4 bulan.
 
Hal itu dilakukan pihaknya semata-mata untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar taraf ekonomi masyarakat meningkat.
 
"Kami mempelajari pembuatan kerupuk ini selama empat bulan. Alhamdulillah, kami bisa melakukan. Kini kami berikan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Tentunya dengan naiknya ekonomi, masyarakat tidak lagi berpikiran jual narkotika atau barang haram lainnya," ungkap Hendi.
 
Bukan hanya sekedar memberikan pelatihan kepada masyarakat, BNNK Asahan juga komitmen, nantinya akan membantu pemasaran kerupuk.
 
"Nanti kami akan membantu memasarkannya. Modalnya cukup rendah, harganya cukup murah dan keuntungannya sangat menggoda," katanya lagi.
 
Hendi berharap, agar masyarakat bersungguh - sungguh mempelajari pembuatan kerupuk ini, agar keberhasilan didapat dengan maksimal.
 
"Tentunya dapat menciptakan lapangan kerja, tingkat pengangguran jadi berkurang, masyarakat dapat berkreasi dengan baik dan juga terhindar dari bahaya narkotika," ujar Hendi.
 
Sementara, Kepala Desa Bagan Asahan Pekan, Rustam mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BNNK Asahan yang telah berpartisipasi untuk desanya.
 
"Saya sangat bersyukur karena adanya kegiatan ini, karena kalau ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka sangat membantu. Dari itu semua berdampak positif bagi masyarakat dan tentunya mengurangi adanya peredaran narkoba bahkan juga bisa meningkatkan pendapatan asli desa. Apalagi bahan-bahannya sangat mudah didapatkan, berhubung desa kami berbatasan dengan laut," tutur Rustam.
 
Katanya, selama ini para nelayan pulang dari laut dengan membawa ikan. Tentunya ikan itu dapat dimanfaatkan dengan baik untuk membuat kerupuk.
 
"Kalau ini berhasil, tentunya ikan tidak sempat membusuk, karena ikan bisa dimanfaatkan untuk buat kerupuk," ujarnya.
 
Rustam membeberkan, tadinya peredaran narkotika di desanya sangat tinggi. Akan tetapi sekarang sudah banyak berkurang semenjak adanya perhatian dari aparat termasuk dari BNNK Asahan.
 
"BNN sangat sering memberikan edukasi di desa kami ini. Mereka rajin datang, melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang bahayanya narkotika terhadap masyarakat," terang Kades.
 
Rustam mengakui, saat ini pihaknya sedang memohon bantuan alat tangkap ikan seperti perahu untuk nelayan di dinas terkait yang dibantu oleh Kepala BNNK Asahan dan Wakil Bupati Asahan.
 
"Kehadiran BNN di desa kami ini sudah sangat kami rasakan. BNN sudah banyak membantu kami," ujarnya.
 
Salah satu kaum ibu bernama Azura yang mengikuti pelatihan itu pun mengakui dengan apa yang dikatakan oleh Kepala Desa.
 
"Ya senang bisa tau membuat kerupuk. Rencananya kedepan kami akan produksi kerupuk dan kami jual untuk menambah pendapatan kami. Pastinya kami sangat berterima kasih dengan BNN," ucap Azura.
 
Dalam pelatihan ini, BNNK Asahan juga melakukan uji coba pembuatan kerupuk dari baby crab (kepiting kecil) yang juga merupakan potensi Desa Bagan Asahan Pekan.