MEDAN - Perluasan implementasi dan akseptasi QRIS terus berlanjut. Tercatat hingga September 2022 pengguna QRIS di Sumatera Utara sudah mencapai 770.262 dari target 980 ribu, atau setara 78,6%. Hal tersebut diungkapkan Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara, Doddy Zulverdi dalam Bincang Bareng Media (BBM) yang digelar hybrid, Selasa (25/10/2022).
 
Dengan capaian ini, pihaknya optimis target pengguna QRIS di tahun ini akan tercapai. Peningkatan ini, juga tercermin pada jumlah merchant QRIS di Sumatera Utara telah mencapai 911 ribu merchant atau tumbuh 96% (yoy) pada triwulan III 2022, dengan proporsi terbesar pada segmen mikro sebesar 65,87%. 
 
Secara spasial Jumlah merchant QRIS tertinggi berada di Kota Medan dengan total merchant yang mencapai 412 ribu. Disusul Deli Serdang sebanyak 122 ribu serta Langkat diangka 30 ribu.
 
Selain itu ada juga merchant QRIS perskala usaha yang didominasi usaha mikro sebanyak 600 ribu atau setara 60,87% dan usaha kecil 216 ribu (23,77%).
 
Ia menambahkan dalam memperluas capaian pengguna QRIS ini, Bank Indonesia juga intens melakukam sosialisasi dam edukasi diberbagai komunitas.
 
“Pembayaran non tunai menjadi pelengkap pembayaran tunai yang beredar di masyarakat. Oleh karena itu, dalam mendukung dua kebijakan tersebut. KPwBI Prov. Sumut melakukan sinergi sosialisasi dan edukasi sistem keuangan digital QRIS sejalan dengan menumbuhkan rasa
cinta, bangga, paham pada rupiah," ujarnya.
 
Ia juga menyebutkan, Bank Indonesia terus memperluas kegunaan transaksi pembayaran QRIS lintas negara. Kini, bank sentral Indonesia menyiapkan sistem dan infrastruktur QRIS lintas negara, yakni antar Indonesia dengan Malaysia.
 
Sebelumnya, BI telah melakukan proyek percontohan dengan negara Thailand untuk menerapkan QRIS lintas negara secara komersil penuh. Pembayaran berbasis kode QR antar negara ini dinilai lebih aman. Sehingga tidak perlu lagi membawa uang dalam jumlah banyak jika ke negeri orang.