TOBA -Pencarian korban tenggelam seorang wisatawan warga jemaat Gereja Advent Hari Ke Tujuh P.Siantar Robby Hutauruk (47) yang diduga tenggelam di perairan Danau Toba pantai Pasir Putih Parparean II Kec.Porsea Kab.Toba Minggu, (23/10/2022) terus dilaksankan hingga hari ke dua Selasa, (25/10/2022) oleh Tim SAR Basarnas Danau Toba Parapat bersama Tim Kedaruratan BPBD Kab.Toba.
 
Pencarian dibantu dari personil Kepolisian Polres Toba Polsek Porsea, personil Koramil 13 Porsea, personil Sat Pol PP Kab.Toba dan tim medis dari Puskesmas Porsea yang tetap stanbay di lokasi TKP.

Di hari kedua pencarian korban sebelum tim penyelam turun ke Danau untuk melakukan upaya pencarian korban oleh tim SAR terlebih dahulu diawali dengan menggelar acara Kebaktian Doa bersama oleh pihak keluarga korban dan umat jemaat Gereja Advent Hari Ketujuh dan Punguan Toga Naipospos Kab Toba bersama seluruh tim SAR pencari korban di lokasi pantai pasir putih Parparean yang dipimpin oleh salah seorang pengurus Punguan Toga Naiposos Kab.Toba A.Banjarnahor.

Dalam acara kebaktian doa bersama juga dihadiri langsung oleh Camat Porsea Edward Butarbutar dan beberapa tokoh masyarakat di desa Parparean II

Usai kebaktian tim langsung turun melakukan upaya pencarian ke dalam perairan danau dengan mengunakan perahu boat SAR lengkap dengan mengunakan peralatan selamnya tahap pertama mulai pukul 09.03 Wib.setah melakukan pencarian selama +_ 2 jam oleh tim SAR pada pukul 10.30 Wib pencarian dihentikan sementara.

Welman Sibarani Kabid Kedaruratan dan Logistik (DARLOG) BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kab. Toba ketika dikonfirmasi www.gosumut.com di TKP menyebutkan, Berhentinya pencarian korban dikarenakan cuaca mendung dan berhujan ditambah tiupan angin agak kencang membuat tim penyelam agak kesulitan dan suhu badan penyelam mulai melemah karena kedinginan dipengaruhi cuaca mendung dan berhujan.

Herlan Albar Komandan Regu Tim SAR Basarnas Danau Toba Parapat kepada www.gosumut.com menjelaskan, sulitnya pencarian korban yang diduga tenggelam di Danau ini dikarenakan minimnya informasi tentang posisi korban disaat berada didalam Danau serta tidak adanya pemberian informasi yang jelas, dititik mana korban terakhir dilihat oleh saksi mata di dalam Danau disaat korban berjalan masuk menuju danau untuk cuci muka atau cuci tangan.

Disampaikan Herlan, bila berkenan dengan kerja sama semua pihak dan pihak keluarga atau pihak terkait supaya bisa menghadirkan saksi mata yang melihat korban masuk ke dalam danau untuk cuci muka atau cuci tangan dan menunjukkan dititik manalah terakhir dilihat korban di dalam Danau itu.dengan tujuan supaya saksi mata yang melihat terakhir itu bisa untuk menunjukkan dimana titik terakhir korban itu dilihat berjalan masuk.hal tersebut untuk memudahkan analisa Tim di TKP dalam upaya pencarian korban.

Lanjutnya, untuk pencarian tahap ke II nanti, akan dilanjutkan setelah cuaca agak membaik dan tidak kondisi turun hujan, Tim akan melakukan upaya pencarian dan penyisiran agak ketengah Danau di jarak 100 Meter dari bibir pantai ke tengah Danau Toba.

Kalau tidak menemukan hasil, selanjutnya kita akan melakukan pencarian lanjutan dengan menyusuri ruas aliran sungai Asahan mengarah ke sungai Asahan desa Siruar Kec.Parmaksian dengan mengunakan perahu boat dan satu tim nanti menyusur dari darat untuk mencari korban.sebutnya.