SERGAI - Karyawan, pedagang maupun masyarakat mengeluhkan aksea jalan menuju rest area KM 65 A dan KM 65 B, Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara yang hingga saat ini belum layak dilalui. Pasalnya, sejak diresmikan 3 tahun, pada tanggal 16 Desember 2019 lalu menjadi rest area pertama di jalan tol di Sumatera, akses jalan sangat prihatin karena rusak dan berlumpur.

"Beginilah jalan menuju rest area KM 65 A  di Sei Rampah yang kami lalui setiap hari bang, jika musim hujan kondisi jalan tidak bisa dilalui," kata pedagang rest area yang tidak disebutkan namanya kepada Gosumut Selasa (25/10/2022).

Menurutnya, jika akses rest area KM 65 B, pengguna jalan harus putar arah lagi melintasi jembatan dan seberang jalan tol lagi, dan itupun jalanya dan sangat susah di lintasi jika musim hujan.

" Awalnya kami pedagang dan para karyawan maupun masyarakat sekitar jika mau ke rest area KM 65 A kami sering melintasi jalan potongan antara perbatasan perkebunan dengan Dusun 5 Payanibung II yang langsung menuju lokasi pakiran reat Area. Namun jalan tersebut sudah terputus (parit-red). Sehingga kami harus dari jalan besar yang juga milik perkebunan, namun kondisi jalanya rusak seperti ini," keluhnya.

Ditambah lagi, jika musim hujan jalan tersebut tidak bisa dilalui karena kondisi jalan berlumpur bercampur air dengan kedalaman betis kaki orang dewasa. Bahkan sering telihat banyak karyawan terjatuh saat melintasi jalan tersebut.

Hal senada diungkapkan Andianto warga Sei buluh.

Informasinya, lanjut Andianto akses jalan yang sering dilalui sudah diputus pihak perkebunan. Bahkan mereka melintasi jalan besar tapi kondisi jalannya rusak dan berlumpur. 

"Hampir merata akses jalan ini dilalui para karyawan rest area, bahkan pedagang rest area juga melintasi dari sini. Ditambah lagi warga yang pengantar galon air minum dan gal elpiji juga melintasi dari sini. Namun kasihan kali kalau musim hujan jalan tidak bisa dilalui," pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Daru Satriyo selaku Pengelola ruas Jalan Tol Medan-Kualanamu -Tebing Tinggi (MKTT) saat dikonfirmasi via whatsapp  mengatakan akan mengecek informasi tersebut dan berkoordinasi dengan pihak PTPN.

"Kami akan kirim tim ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan berkoordinasi dengan PTPN terkait dengan jalan perlintasan dan perbaikan jalan akses tersebut," sebut Daru.