JAKARTA -International Public Relations Summit (IPRS) 2022 di Bali akan mengangkat sebanyak empat isu utama. Diantaranya Business and Economy, Healthcare and Well-being, Trust and Leadership, dan Sustainable Business Communication.
Kegiatan konferensi internasional dua tahun sekali itu sebagai kelanjutan dari Public Relations Week Indonesia (2005-2014) dengan diawali di Bali pada tahun 2012 lalu. Kemudian, Yogyakarta tahun 2014, Jakarta tahun 2016, Bali tahun 2018. Selanjutnya, tahun 2020 digelar secara virtual dan terkahir tahun 2022 di Bali. Dalam kurun dua dekade terakhir, berbagai tema telah dibahas digelaran IPRS untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, pengembangan teori, konsep dan tantangan serta aplikasinya dalam berbagai perspektif di berbagai negara terutama di kawasan Asia. Dengan mengusung tema sentral Shaping an Impactful Value Creation in the world of Digital Economy. Inisiator IPRS, Elizabeth Goenawan Ananto menjelaskan IPRS merupakan rangkaian dari kampanye edukasi publik untuk meningkatkan peran dan posisi profesi public relations sebagai fungsi strategik lembaga, institusi, organisasi pemerintah, swasta, dan nir-laba. "Keseluruhan agenda dalam rangka IPRS 2022 dimulai dengan Indonesia Public Relations Research Forum (IPRRF), 22 November. Konferensi international IPRS 23 - 24 November dan Post Summit 25 November di Conrad Bali, Bali," terangnya. Elizabeth menyebut IPRS di Bali akan berlangsung secara hybrid, offline dan online. Hal itu dilakukan untuk membuka secara luas partisipasi para peserta. "Yang memungkinkan peserta untuk tatap muka dan berpartisipasi secara aktif, dan secara virtual yang dapat diakses melalui Zoom dari berbagai lokasi. Diharapkan IPRS terakhir ini diikuti oleh 100 peserta offline dan 200 peserta online," pungkasnya. Sebagai informasi, pembicara IPRS 2022 terdiri dari tokoh organisasi profesi dunia diantaranya President Page Society USA Roger Bolton dan International Public Relations Association (IPRA) President 2022 Japan, Etsuko Tsugihara. Dan masih banyak lagi pembicara dalam IPRS 2022 di Bali.
Kegiatan konferensi internasional dua tahun sekali itu sebagai kelanjutan dari Public Relations Week Indonesia (2005-2014) dengan diawali di Bali pada tahun 2012 lalu. Kemudian, Yogyakarta tahun 2014, Jakarta tahun 2016, Bali tahun 2018. Selanjutnya, tahun 2020 digelar secara virtual dan terkahir tahun 2022 di Bali. Dalam kurun dua dekade terakhir, berbagai tema telah dibahas digelaran IPRS untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, pengembangan teori, konsep dan tantangan serta aplikasinya dalam berbagai perspektif di berbagai negara terutama di kawasan Asia. Dengan mengusung tema sentral Shaping an Impactful Value Creation in the world of Digital Economy. Inisiator IPRS, Elizabeth Goenawan Ananto menjelaskan IPRS merupakan rangkaian dari kampanye edukasi publik untuk meningkatkan peran dan posisi profesi public relations sebagai fungsi strategik lembaga, institusi, organisasi pemerintah, swasta, dan nir-laba. "Keseluruhan agenda dalam rangka IPRS 2022 dimulai dengan Indonesia Public Relations Research Forum (IPRRF), 22 November. Konferensi international IPRS 23 - 24 November dan Post Summit 25 November di Conrad Bali, Bali," terangnya. Elizabeth menyebut IPRS di Bali akan berlangsung secara hybrid, offline dan online. Hal itu dilakukan untuk membuka secara luas partisipasi para peserta. "Yang memungkinkan peserta untuk tatap muka dan berpartisipasi secara aktif, dan secara virtual yang dapat diakses melalui Zoom dari berbagai lokasi. Diharapkan IPRS terakhir ini diikuti oleh 100 peserta offline dan 200 peserta online," pungkasnya. Sebagai informasi, pembicara IPRS 2022 terdiri dari tokoh organisasi profesi dunia diantaranya President Page Society USA Roger Bolton dan International Public Relations Association (IPRA) President 2022 Japan, Etsuko Tsugihara. Dan masih banyak lagi pembicara dalam IPRS 2022 di Bali.