MADINA- Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi 'menyentil' ketidakhadiran para kepala dinas, anggota DPRD Madina hingga camat dan kepala Desa. Hal itu disampaikannya dalam agenda Kunjungan Kerja (Kunker) hari keempat di Tapanuli Bagian Selatan.
 
Saat itu Edy 'menyentil' bolosnya para pejabat dan Anggota DPRD hingga kepala desa saat membuka materi pemaparan mengambil tema 'Isu Terkini dan Antisipasi Perekonomian Sumatera Utara Tahun 2023'.
 
Di mana kegiatan itu dihadiri ratusan mahasiswa dari STAIN Madina yang berlangsung di Gedung Serba Guna Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina) pada Kamis, 13 Oktober 2022. 
 
Edy secara terang-terangan menyampaikan kekesalannya akibat banyak pejabat di pemerintahan Madina yang yang tak hadir.
 
Padahal dalam acara tersebut dihadiri Bupati Madina Muhammad Ja’far Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi. 
 
Saat mengabsen para undangan diawali dari Anggota DPRD tak ada satupun yang hadir dalam acara tersebut. 
 
Kekesalannya bertambah saat mengetahui hanya 9 kepala dinas dari 23 dinas di Kabupaten Kota yang hadir dalam acara tersebut. 
 
"Kalau tak mau lagi jadi kepala dinas diganti saja pak Bupati," ujar Edi. 
 
Begitu juga saat mengabsen para Camat, dari 23 Kecamatan di Madina hanya 9 camat yang hadir. 
 
"Ada yang salah dengan Madina ini," ucap Edy dan disambut riuh tepuk tangan audien yang didominasi mahasiswa itu. 
 
Sedangkan saat mengabsen kepala desa, dari 300 desa yang ada di Madina hanya 98 kepala desa yang hadir dalam kegiatan itu.
 
"Kemana sisanya lagi pak Bupati? Ganti aja dengan mahasiswa-mahasiwa ini," disambut teriakan hidup mahasiswa dari para audiens. 
 
Untuk lembaga DPRD, Edy minta Kapolres dan Kejari memanggil wakil rakyat tersebut. 
 
Karena, jika Bupati yang panggil, Edy menilai bisa-bisa anggota DPRD tidak akan merasa takut.
 
“Kejari dan Kapolres memiliki kamar tahanan atau penjara, kumpulkan DPRD itu ya,” sebut Edy lagi. 
 
Edy mengaku sebenarnya ingin marah besar dalam acara tersebut, namun ia meminta Bupati memanggil para Kepala Dinas yang tidak hadir itu.
 
"Dinasnya yang penting-penting tak datang pulak ini. Mau kudeta ini kayaknya pak Bupati. Sudah bisa Senin nanti dibikin rapat bapak pecat aja itu semua," ujarnya. 
 
“Kalau tak becus ganti aja kepala dinas yang tidak hadir itu, ganti aja pak Bupati,” katanya melanjutkan.
 
Usai menyampaikan kekesalannya, Edy melakukan pemaparan di depan para mahasiswa sembari menunjukkan rapor dana insentif daerah (DID) Kabupaten Madina.
 
Di mana masih banyak poin-poin yang tidak bisa ternilai akibat rendahnya pencapaian prestasi. 
 
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Madina Muhammad Ja’far Sukhairi Nasution memberikan tanggapan tentang kekesalan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi terkait banyaknya pejabat di lingkungan Pemerintah Madina yang tidak hadir dalam acara. 
 
Menurut Ja'far Sukhari, berdasarkan roundown resmi yang dibagikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Madina, pertemuan tersebut hanya ditujukan kepada mahasiswa, camat dan kepala desa. 
 
"Sementara lembaga DPRD tidak diikutsertakan dalam daftar tersebut," tuturnya.