TAPUT - Pasca gempa bumi berkekuatan 6,0 SR mengguncang Tapanuli Utara (Taput) yang menghancurkan ratusan rumah milik warga masyarakat, 19 unit rumah toko (ruko) di Kelurahan Sarulla Kecamatan Pahae Jae, dilalap sijago merah, Sabtu (1/10/2022) sekira pukul 03.00 Wib.

Kapolres Taput melalui Kasie Humas Aiptu W Baringbing dalam keterangan tertulisnya yang diterima www.gosumut.com Sabtu, (1/10/2022) membenarkan adanya terjadi Peristiwa kejadian kebakaran yang menghanguskan 19 unit ruko.
 
Dijelaskannya. pasca gempa bumi mengakibatkan aliran listrik menjadi padam total hingga pukul 04.30 wib baru aliran arus listrik kembali menyala. Namun listrik menyala terdengar dentuman korslet listrik dari bagian asbes rumah warga, Rustian br Nainggolan. Setelah beberapa saat terjadinya korslet listrik kemudian saksi melihat pada bagian asbes rumahnya mengeluarkan kepulan asap tebal.
 
Melihat asap semakin tebal di rumahnya dan semakin membesar, saksipun berlari keluar dan minta tolong. Setibanya di halaman depan rumah ia melihat api sudah menjalar dan makin membesar dan merambat kearah samping kanan dan kiri rukonya.
 
Melihat hal ini, warga di sekitar TKP berupaya memberikan pertolongan dengan melakukan penyiraman api secara manual dengan bergotong royong. Selanjutnya, dengan bantuan mobil Damkar milik Pemkab Taput yang tiba di lokasi, sekira pukul 07.00 Wib,  api berhasil dipadamkan.
 
Selanjutnya, tim penyidik melakukan cek dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta mendata dan mencatat identitas para korban dan para saksi saksi dengan memintai berbagai keterangan kepada para saksi berikut melakukan koordinasi dengan pihak Pemadam Kebakaran Kec. Pahae Jae dan UPT Puskesmas Pahae Jae
 
Dijelaskan Aiptu W Baringbing, dugaan sementara penyebab terjadinya kebakaran, berasal dari korsleting arus pendek listrik dari atap rumah orang tua saksi Rustian br Nainggolan. 
 
Ditambahkannya, Adapun para Korban Pemilik Ruko yang terbakar yakni, Restary Sianturi, Robert Pasaribu, Freddi Sitompul, Basaruddin Naingholan, Surtiani br Sitompul, Imran Gultom, Marudut Gultom, Satahi Gultom, Lasma Sianturi, Salon Siagian, Kanto Sihombing, Hiras Sinaga, Toko Mas Gultom, Sarmas Aritonang dan Ruko milik Bonar Aritonang. 
 
Tidak ada menelan korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun ada beberapa korban yang mengalami luka akibat tergores dan tertimpa beberapa reruntuhan bangunan saat berupaya menyelamatkan barang barang milik mereka. Sementara kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.