ASAHAN -Aksi unjuk rasa yang dilakukan Tenaga Kesehatan Sukarela (TKS) di Kantor Bupati Asahan, Selasa (27/9/2022) mendapatkan perhatian publik. 
 

Aksi para TKS yang sampai menjahit mulut itu, terdapat tuntutan dan aspirasi yang dituliskan, baik di spanduk maupun di kertas karton.

Terdapat salah satunya poster di kertas karton yang cukup unik dan sedikit lucu. "Tolong Angkat Kami Jadi P3K, Biar Lebih Disayang Mertua" tulis para aksi di kertas karton yang dipampangkan di depan Kantor Bupati saat aksi

Tuntunan agar para TKS mendapatkan insentif kepada Bupati Asahan itu diikuti ratusa TKS agar Pemerintah dapat memberikan apresiasi kepada TKS berupa insentif atau pengangkatan menjadi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

Dalam aksi ini para Nakes sukarela melakukan jahit mulut kepada 5 Nakes, diantaranya, 3 orang perempuan dan 2 orang laki-laki.

"Mulut ini dijahit, sakit rasanya. Tapi tak sesakit dengan apa yang selama ini kami rasakan," ungkap Orator.

Menurutnya, selama ini para TKS tidak pernah mendapatkan apapun termasuk bentuk apresiasi dari Pemkab Asahan. Mereka menilai, Pemkab Asahan menutup mata atas kinerja dan perjuangan para TKS.

"Kami adalah garda terdepan dibidang kesehatan. Disaat pandemi, kami yang di depan. Disaat orang tidur, kami harus bekerja. Semua itu kami lakukan untuk Kabupaten Asahan. Tapi di mana kepedulian Pemkab Asahan," cetusnya.

Dibandingkan dengan Kota Tanjung Balai yang hanya memiliki APBD sebesar Rp. 600 Milyar dan PAD Rp. 100 Milyar, tapi bisa menyahut permintaan Tenaga Kesehatan Sukarela. Sementara di Kabupaten Asahan yang memiliki APBD Rp. 1,6 Triliun, para TKSnya tidak mendapatkan tunjangan apresiasi seperti insentif.

"Harusnya kita bisa melihat Kota Tanjung Balai. Mereka dengan APBD yang sangat kecil bisa memberikan insentif kepada para TKS. Sementara kita di Kabupaten Asahan, sangat miris," ungkapnya.

Para aksi ini mengancam akan bermalam di Kantor DPRD Kabupaten Asahan nantinya apabila tidak ada keputusan Pemkab Asahan dan DPRD dalam permintaan para aksi.

"Kami akan terus melakukan aksi dan akan menginap apabila tidak diberikan jawaban sesuai dengan permintaan kami," pungkasnya.

Sementara, Wakil Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin saat menyambangi para aksi mengatakan akan membantu dan memperjuangkan apa permintaan para TKS.

"Hari ini juga kami akan rapat, kami akan bahas masalah ini. Dalam hal ini sangat diperlukan pendataan para TKS agar bisa diperjuangkan," ujar Wakil Bupati Asahan.