JAKARTA - Ini kabar baik untuk toke (bos) sawit. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menetapkan, harga referensi untuk minyak sawit mentah (crude plam oil/ CPO) sebesar US$846,31 per metrik ton.

Harga itu berlaku untuk periode 16 September hingga 30 September 2022. Yang akan jadi acuan untuk penetapan bea keluar (BK) atas ekspor CPO.

Harga referensi terbaru ini turun dari dari sebelumnya US$929,66 per ton yang ditetapkan untuk periode 1-15 September 2022.

Dengan demikian, BK yang berlaku untuk ekspor CPO periode hingga 30 September 2022 juga turun.

Mengacu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) N0 123/PMK.010/2022 tentang Perubahan Kedua atas PMK No 39/PMK.010/2022 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar, untuk harga referensi lebih dari US$830 sampai dengan US$880 per ton, dikenakan tarif BK tercantum dalam kolom angka 5 pada Lampiran huruf C PMK 123/2022. Yaitu sebesar US$52 per ton, turun dari sebelumnya US$74 per ton.

Ekspor Naik
Sementara itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, ekspor produk sawit bulan Juli 2022 mencapai 2.705 ribu ton, naik 371 ribu ton dari ekspor bulan Juni.

Kenaikan terjadi pada CPO sebesar 174 ribu ton, olahan CPO sekitar 122 ribu ton dan biodiesel sekitar 23
ribu ton.

"Ekspor biodiesel naik secara konsisten sejak bulan Maret 2022 yang mungkin disebabkan permintaan yang meningkat akibat harga minyak bumi yang sangat tinggi," kata Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono dalam keterangan tertulis, Kamis (15/9/2022).

Namun, lanjutnya, kenaikan ekspor Indonesia dan pasokan dari minyak nabati lainnya turut menambah pasokan di pasar dunia sehingga harga
minyak nabati termasuk CPO CIF Rotterdam turun tajam.

"Dari US$ 1.507 per ton di bulan Juni menjadi US$ 1.240 per ton dan harga dalam negeri (FOB) turun dari Rp 10.523/kg menjadi Rp 8.322/kg. Namun,
nilai ekspor produk minyak sawit tetap naik mencapai US$ 3,800 miliar dari US$ 3,768 miliar pada bulan Juni," pungkas Mukti.

Tercatat, stok minyak sawit nasional per Juli 2022 turun jadi 5,905 juta ton dari Juni 2022 di posisi 6,688 juta ton.*