KARO - Masjid Al-Barokah Desa Regaji, masjid pertama di Kecamatan Merek Kabupaten Karo, resmi dibuka Senin (22/8/2022). Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua panitia pembangunan masjid, Hj. Linda Br Ginting beserta suami Prof. DR dr. Syahril Pasaribu DTM H & CTM selaku panitia, dan pencari dana, bersama Suryani selaku pewakaf tanah yang juga merupakan pengusaha rumah makan Barokah di Desa Garingging. 
 
Masjid Al-Barokah dibangun untuk keperluan ibadah umat Islam di lima desa yakni Desa Regaji, Desa Mularakyat, Desa Dokan, Desa Sukamandi, dan Desa Tambusan, Kecamatan Merek.
 
Mengingat letaknya yang tidak jauh dari jalan lintas Medan-Karo-Dairi membuat keberadaannya mampu menampung umat muslim yang ingin melaksanakan ibadah saat tengah melakukan perjalanan, terutama jalan tersebut merupakan lintas wisata Kaldera Toba yang saat ini menjadi Kawasan Wisata Internasional di Sumatera Utara.
 
Berdirinya Masjid ini juga tidak terlepas dari kerja gigih Prof. Syahril seorang dosen, sekaligus mantan Rektor Universitas Sumatera Utara. Selain itu Prof. Syahril juga merupakan salah satu donatur yang hampir tiap minggu bolak balik Medan-Karo untuk membeli barang bangunan Masjid Al-Barokah, demi suksesnya pembangunan Masjid.
 
Hj Linda Br Ginting dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur telah resmi dibukanya Masjid Al-Barokah untuk kepentingan umat Islam, dimana di lima desa tersebut belum pernah dibangun sebuah masjid, dan Masjid Al-Barokah menjadi yang pertama. Sehingga diharapkan mampu menjadi pusat dakwah bagi umat Islam di lima desa tersebut.
 
"Keberadaan masjid ini sangat dibutuhkan oleh umat Islam di lima desa di Kecamatan Merek ini, dan selama ini belum ada masjid yang bisa dipakai untuk beribadah," Kata Hj. Linda.
 
Berdirinya Masjid Al-Barokah merupakan keinginan umat Islam di lima desa tersebut, sehingga umat mengumpulkan dana dan membangun Masjid sejak 7 November 2021 lalu.
 
"Awalnya dana yang dikumpulkan per keluarga yakni berkisar Rp 50.000 per bulan, dan telah terkumpul beberapa tahun berkisar Rp 30.000.000," jelas Hj. Linda dalam sambutannya.
 
Seiring berjalannya waktu, ternyata banyak donatur yang ingin bersumbangsih dalam pembangunan Masjid tersebut, hingga saat ini dapat terbangun diatas tanah berukuran 15x15 meter persegi dengan total biaya pembangunan yakni Rp 400.000.000 lebih.
 
Sementara itu Suryani selaku pewakaf tanah dimana didirikannya Masjid Al-Barokah mengatakan, niat baiknya tersebut telah direncanakan dengan matang dan ikhlas, selain itu ia juga menuturkan bahwa keluarga dan anak-anaknya telah menyetujui tanah tersebut untuk diwakafkan ke Masjid Al-Barokah.
 
"Tanah ini telah diwakafkan untuk pembangunan Masjid Al-Barokah dan telah disetujui oleh keluarga dan anak-anak saya, sehingga kedepannya InsyaAllah tidak ada gugatan apapun dari keluarga saya," ungkap Suryani dengan rasa haru.
 
Selain acara peresmian masjid, tiga orang ustadz masing-masing ustadz Abdul Kholik Daulai dari Desa Suka Dame kecamatan Tiga Panah, Ustadz Setiaji Perangin-angin dari Desa Tiganderket kecamatan Tiganderket, dan Ustadz Sudiaman Peranginangin dari Desa Sukajulu Kecamatan Barus jahe akan diberangkatkan umroh melalui PT Alfalah Tour & Travel Medan.
 
Keberangkatan tiga ustadz karo tersebut tidak lepas dari sifat dermawan dan ringan tangan Hj. Syarifah rahmah binti said ahmad yakni ibu kandung wakil gubernur Sumatera Utara Musa Rajeksyah yang juga ikut dalam peresmian Masjid Al-Barokah.
 
Hj. Syarifah menghadiahkan umroh kepada tiga ustadz tersebut oleh karena pengabdian dan rasa tanggungjawab yang selama ini telah diemban ketiganya untuk kepentingan dakwah terhadap umat muslim di tempat mereka berada.
 
Ketiganya pun menangis haru karena tidak menyangka akan mendapatkan hadiah yang begitu istimewa dari Hj Syarifah. Memang selama ini Hj. Syarifah juga telah banyak membantu ustadz-ustadz di Sumatera Utara untuk memberangkatkan umroh atau menaikkan haji para ustadz di Sumut.
 
"Terimakasih tak terhingga kami ucapkan kepada ummi yang telah memfasilitasi semua untuk keberangkatan, tak tahu lagi saya mengucapkan bagaimana sangking senangnya hati saya mi, saya bersyukur kepada Allah Agar ummi dan pak Ijek Tetap sehat dan diberi rejeki yg berlimpah, Semoga Allah yg balas semua kebaikan ummi, aamiin ya rabbal alamiin," ungkapan ketiganya kepada Hj. Syarifah yang bisa disapa ummi sambil menangis haru.
 
Hj. Syarifah mengatakan bahwa kehadirannya di acara tersebut merupakan spontanitas karena baginya membantu umat muslim merupakan kewajiban yang harus terus dilakukan. Meski demikian ibunda orang nomor dua di Sumut tersebut menyampaikan pesan dan titipan donasi dari Musa Rajeksyah yang biasa disapa Ijeck.
 
"Saya ibunda dari Wagub, mohon maaf pak Ijeck tidak bisa hadir karena masih ada pekerjaan lain, tapi ini ada titipan dari pak ijeck," kata Ummi dalam sambutannya.
 
Tambahnya lagi bahwa Hj. Syarifah dan keluarga selalu membantu umat sebagai ibadah karena telah diberi rejeki dan harus dibagi demi kepentingan umat.