LHOKSEUMAWE – Menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke -77 tahun 2022, Komandan Kodim 0103 Aceh Utara, Letkol Inf. Hendrasari Nurhono SIP MIP menggelar temu lintas suku dan lintas agama wilayah Lhokseumawe dan Aceh Utara. Lewat kegiatan Jep Kupi Beungoh (minum kopi pagi) yang digelar di Makodim 0103 Aceh Utara tersebut, dalam rangka memperkuat semangat silaturrahmi dan memperkokoh wawasan kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.  
 
Acara tersebut dikemas dan diawali dengan olahraga bersama (senam dan jalan santai/jogging bersama keliling jalan utama Lhokseumawe dan dilanjutkan Jep Kupi Beungoh/coffe morning (minum kopi pagi bersama).
 
Dalam pertemuan silaturrahmi itu, tampak peserta begitu akrab dan saling bercengkrama ringan sambil menikmati kopi pagi dan makanan ringan lainnya.
 
“Hal ini mencerminkan semangat kebersamaan diantara keberagaman yang ada, sekaligus memperkokoh semangat wawasan kebangsaan sebagai warga bangsa yang berbeda-beda tapi tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkap Komandan Kodim 0103 Aceh Utara Letkol Inf Hendrasari Nurhono, kepada Gosumut.com, Senin (15/8/2022) di Makodim Lhokseumawe.
 
Disamping itu, ia juga mengatakan pertemuan dengan para pemangku suku masyarakat di wilayah Kodim 0103 Aceh Utara ini, dalam rangka mendukung program pemerintah dalam hal kerukunan umat seagama dan kerukunan antar umat beragama.
 
“Dengan pertemuan ini, mari kita perkuat toleransi, keluarga yang rukun, lingkungan yang damai dan sebagai upaya memperteguh kerukunan antar umat beragama, karena Indonesia ini besar bukan karena persamaannya, tapi Indonesia besar karena kita saling menghargai perbedaan yang ada,” kata Dandim.
 
Ditambahkan, meskipun sikap toleransi sudah dijunjung tinggi oleh masyarakat kita, tetapi dengan peringatan HUT RI ke - 77 ini merupakan momentum untuk memantik kembali semangat bertoleransi sekaligus menguatkan kembali semangat nasionalisme dalam  berbangsa dan bernegara.
 
“Sehingga kita terus saling menguatkan satu sama lain, dengan adanya komunikasi yang efektif, silaturrahmi yang kuat dan gotong royong yang tinggi untuk melakukan aksi-aksi sosial yang nyata untuk masyarakat kita dan berbuat yang terbaik untuk negara,” ujarnya.
 
Indonesia sebagai negara kepulauan khususnya Aceh memiliki karakteristik masyarakat yang begitu plural baik dari suku dan agama sehingga sangat penting bagi kita untuk terus mempererat persatuan walaupun dalam perbedaan. 
 
Toleransi merupakan penghargaan dan penghormatan kepada setiap umat manusia, perbedaan budaya, suku, agama, ras, bahasa harus diberikan ruang dengan saling menghargai, menghormati satu sama lain.
 
“Bangun semangat toleransi, buang jauh-jauh sikap kebencian, ketidaksukaan dan permusuhan,  kita harus saling bersinergi dalam membangun daerah Lhokseumawe dan Aceh Utara, apalagi dengan Motto Kodim 0103 Aceh Utara  Meuiman dan Tameusaboh Keu Nanggroe (Beriman dan Bersinergi untuk Negeri),” katanya.
 
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kota Lhokseumawe dan Kabupaten  Aceh Utara, Paguyuban Marga Silima Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Ikatan Keluarga Besar Asli Sumatera Selatan (IKASS), Forum Masyarakat Pidie Raya (Formaspira), Himpunan Mahasiswa Papua (Himapal).
 
Selanjutnya hadir juga Serikat Tolong Menolong (STM), SAHORA suku Batak Kota Lhokseumawe, Himpunan Keluarga Muslim Asal Tapanuli (HIKMAT) kota Lhokseumawe, Paguyuban Anak Transmigrasi Aceh Utara, Yayasan Budha Tzuci Lhokseumawe dan Paguyuban Tiong Hoa Lhokseumawe.