MEDAN - Kebakaran yang melanda kawasan Belawan pada Kamis 4 Agustus 2022 pagi kemarin, yang merenggut empat nyawa dan melukai dua lainnya menyisakan luka mendalam bagi keluarga. 
 

Merasa terpanggil akan musibah tersebut, Komunitas Peci Biru dan Yayasan RS mengunjungi dan memberikan bantuan kepada keluarga korban yang ditinggalkan.

Kehadiran Yayasan Peci Biru dan RS yang diterima langsung oleh perwakilan keluarga korban Rahmawati Limbong.

"Hari ini kami berkunjung ke alamat duka mencoba untuk ikut meringankan beban keluarga dengan membawa bantuan berupa pakaian layak pakai dan sejumlah air mineral cup yang kami prediksi bisa untuk beberapa hari ke depan," ujar Risdianto, selaku ketua komunitas Peci Biru Indonesia, Jumat, 5 Agustus 2022.

Didampingi Erwin Simbolon selaku Ketua Komunitas Peci Biru Medan dan Tengku Aida, Ketua RS Foundation, mereka selanjutnya mengunjungi korban luka bakar di RS PHC Belawan.

Tampak Lisa, wanita paruh baya itu terbaring lemah dengan kondisi luka bakar hampir seluruh tubuhnya.

Sedangkan Mutiara, gadis berusia 20 tahun itu juga mengalami kondisi luka bakar yang serius.

"Kita merasa sedih melihat kondisi dua korban. Apalagi Mutiara tengah persiapan menempuh pendidikan dengan beasiswa ke salah satu perguruan tinggi di Semarang," ujar Risdianto lagi.

Dalam kesempatan itu, Peci Biru dan RS Foundation turut memberikan bantuan biaya perobatan.

"Kami menyampaikan pesan duka yang sedalam-dalamnya dari Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Lokot Nasution. Kami juga turut memberikan bantuan beberapa lusin baju baru untuk keperluan saudara-saudara yang terdampak kebakaran," ujarnya mengakhiri.

Sebelumnya, kebakaran maut terjadi di kawasan pemukiman warga di Jalan Cilacap Barat Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Kamis, 4 Agustus 2022 pagi.

Api yang mengamuk itu merenggut empat korban jiwa.

"Ada lima rumah yang terbakar, dan korban meninggal dunia empat orang," kata Kadis Pencegahan dan Pemadam Kebakaran Kota Medan Albion Sidauruk kepada awak media.

Albion juga mengatakan empat orang korban meninggal dunia berada di dalam satu rumah yang terdiri atas enam jiwa.

Keempat korban tewas masing-masing bernama Hamidah (75), Yafizam (50), Winda (46) dan M Julham (15). Sedangkan dua korban lain mengalami luka yakni Lisa (51) dan Mutiara (20).*