LANGKAT - Mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan sapi/lembu, Pemkab Langkat menyuntikkan vaksinasi jenis Booster di wilayah Langkat Hulu, Selasa (26/7/2022). Kordinator Tim Veteriner Drh Yuniarti Sitompul ditemui di desa Sematar kecamatan Bahorok menjelaskan hari ini 200 dosis yang disiapkan.

Khusus kecamatan Bahorok tim terbagi dua masing - masing 100 dosis tersebar di Desa Timbang Lawan, Kelurahan Pekan Bahorok, Batu Jongjong, Perkebunan Turangi dan Desa Sematar.

"Penyuntikkan tahap kedua, sebelumnya hewan telah divaksin sebulan yang lalu dan vaksin ketiga akan dilakukan enam bulan kemudian," kata dia.

Didampingi Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Kapuskeswan) wilayah Langkat Hulu, Edi Ukurta Ginting, Drh Yuniarti Sitompul mengimbau pemilik ternak tidak perlu ragu jika didata petugas.

"Jika ditemukan keanehan kesehatan hewan laporkan ke pihak desa, selanjutnya akan dikordinasikan ke petugas kesehatan hewan dan secepatnya ditinjau langsung," ujarnya.

Untuk wilayah Langkat Hulu meliputi Kecamatan Sei Bingei, Kuala, Salapian, Sirapit, Kutambaru dan Bahorok, populasi ternak sapi/lembu mencapai 220.000 ekor serta domba 110.000 ekor.

"Disamping itu masih ada kerbau dan babi, namun karena kedua ternak dimaksud belum menjadi prioritas sehingga datanya belum akurat," kata Ginting.

Tim nantinya juga mengambil sample darah ternak untuk diperiksa apakah tertular PMK atau tidak setelah divaksin tahap pertama.

Sementara Indra Sanjaya salah seorang pemilik ternak lembu Desa Sematar mengaku merasa bersyukur. Pasalnya 8 ekor ternak miliknya telah mendapatkan vaksin tahap pertama dan vaksin kedua.

Vaksinasi ternak dihadiri juga, Bhabinsa, Serda Supriyadi serta Bhabinkamtibmas, Aiptu Resada Sitepu serta perangkat desa.

Di tempat yang sama, Kades Sematar, Hadi Sutrisno ditemui wartawan mengaku populasi ternak lembu di desa itu sekitaran 300-an ekor.

"Berhubung desa Sematar berada diantara dua perusahaan perkebunan kelapa sawit yakni PT London Sumatera (Lonsum) Turangi- Estate serta Pulau Rambung- Estate, sehingga berternak dijadikan sebagai usaha sampingan yang bernilai ekonomis," pungkas kades.*