MEDAN - Setelah usai masalah harga minyak naik dan sulit didapatkan, kini masyarakat kembali diterpa dengan sulitnya  ketersediaan gas subsidi 3 kg di kios-kios. Keluhan yang sekaligus masalah dalam kehidupan sehari-hari ini, dialami oleh masyarakat Deli Serdang, Sumatera Utara. Wawan salah satu orangnya. 
 
Lelaki kelahiran 1997 itu, merupakan seorang pedagang gorengan di Jalan Marindal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. 
 
Belakang ini, Wawan kesulitan mencari gas subsidi 3 kg di kios-kios. Selain sulit, pria berumur 25 tahu ini juga mendapatkan gas 3 kg dengan harga yang lebih tinggi.
 
Menurut Wawan, kelangkaan gas 3 kg ini, tak lepas dipengaruhi dengan naiknya harga gas subsidi 5.5 kg dan 12 kg yang merangkak naik sejak 10 Juli lalu. 
 
Dan sebelumnya juga, tak pernah terlintas dipikiran Wawan bahwa keputusan pihak PT Pertamina (Persero) dalam menaikan harga gas subsidi, ternyata berdampak buruk bagi rakyat kecil yang mengunakan gas melon atau gas 3 kg. 
 
Menurut  Wawan, perusahaan plat merah (Pertamina) menaikan harga gas LPG karena menyesuaikan harga bahan bakunya yang juga mengalami kenaikan. Rasional katanya berdasarkan CP Aramco pada Juli ini sudah menyentuh US$ 725 per metric ton, naik 13% dibandingkan tahun 2021.
 
"Sebelumnya minyak naik dan susah dicari. Ini giliran gas susah didapatkan," kata Wawan sembari menghela napas, Selasa (19/7/2022). 
 
Tak hanya itu, Wawan menerangkan bahwa pedagang besar dan masyarakat ekonomi kelas atas saat ini tengah mengubah kebutuhannya yang biasa mengunakan gas 12 kg kini pada beralih mengunakan gas 3 kg. 
 
Tak sampai disitu keluhannya, Wawan akhirnya menyampaikan keresahannya melalui sepenggal surat. Surat yang dibuat wawan ditujukan kepada pemerintah dan ber agan-agan dibaca oleh orang pertama di Indonesia yakni Joko Widodo (Jokowi).
 
"Kelangkaan gas menjadi dampak buruk bagi pedagang. Karena kami sehari-hari mengunakan gas. Semoga pemerintah bisa mengatasi kelangkaan gas dan menormalkan harga gas kembali," isi surat yang dibuat oleh putra pertama dari dalam Zulkifli. 
 
Di pikiran Wawan saat ini, tak berharap kepada siapapun selain pemerintah lah yang mampu serta miliki peran besar dalam penyesalan masalah ini. Mencari tau dan segera memberi solusi kepada rakyatnya.