LHOKSEUMAWE – Sedikitnya 1.543 ekor sapi yang tersebar di empat Kecamatan diwilayah Kota Lhokseumawe terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), namun diantaranya berhasil disembuhkan sekitar 610 ekor. Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Kelautan Pertanian Perikanan dan Peternakan (DKPPP) Kota Lhokseumawe Afrizan, Kamis (14/7/2022) mengatakan bahwa penyakit PMK di Lhokseumawe tergolong tinggi. “Hingga saat ini sapi yang sudah terjangkit PMK sudah mencapai 1.543 ekor, namun yang sudah berhasil disembuhkan mencapai 610 ekor, sedangkan sisanya dalam tahap pengobatan,” ungkapnya.
 
Sedangkan kematian sapi akibat PMK di Lhokseumawe baru masih kecil yakni baru mencapai 16 ekor, namun kita tetap minta kepada para peternak agar selalu berkoordinasi dengan pihak dinas. “DKPPP Kota Lhokseumawe selalu stand by terjun kelokasi peternakan warga jika sudah diketahui  ada sapi warga mulai terserang PMK, sejauh ini kematian sapi baru mencapai 16 ekor,” tuturnya.
 
Menurut Afrizan, Kecamatan yang paling banyak terkena PMK adalah Kecamatan Muara Satu sebanyak 310 ekor dan disusul Kecamatan Blang Mangat sebanyak 235 ekor selebihnya tersebar di Kecamatan Muara Dua dan sebagian kecil Kecamatan Banda Sakti.
 
“Insya Allah selama ini koordinasi kita dengan pihak peternak lancer, sehingga jika ada sapi yang mulai terserang PMK, segera tertanggulangi dengan pemberian obat-obatan. Yang terpenting para peternak jangan panik, segera koordinasi dengan petugas kita yang ada dilapangan, untuk memudahkan dilakukan tindakan secara cepat,” terangnya.
 
Kebanyakan, tambah Afrizan, sapi yang terserang PMK rata-rata sapi berumur dua tahun. “Pola penanganan sapi yang terkena PMK, menggunakan Sistem Kesehatan Nasional (Siskesnas), sehingga tindakan penanganan bisa cepat, terbukti telah berhasil disembuhkan sebanyak 610 ekor, hingga saat ini. Mudah-mudahan sisanya yang sedang dalam pengobatan juga secepatnya bisa disembuhkan,” jelasnya.