MEDAN - Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi tuan rumah temu Wakil Rektor (WR) III seluruh kampus di Aceh,  baik negeri maupun swasta. Rapat koordinasi (rakor) para pimpinan Perguruan Tinggi (PT) yang membidangi kemahasiswaan juga pengurus BAPOMI dan BPSMI se-Aceh tersebut membahas Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas). Kegiatan ini berlangsung secara daring dan luring di VIP AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Kamis (7/7/022).

Pada rakor itu diputuskan bahwa POMDA direncanakan dilaksanakan tanggal 20-24 Agustus 2022. Setelahnya, pelaksanaan Pelatda Desentralisasi tanggal 1 September-15 November 2022. Sedangkan tuan rumah POMDA masih dibicarakan lebih lanjut. Dengan kemungkinan perlombaan disebar di beberapa PT dan USK sebagai tempat utama.

"Khusus untuk POMDA, jumlah cabor yang dipertandingkan masih dinamis dan menunggu kesepakatan akhir. Namun jika merujuk pada cabor yang dipertandingkan di POMNas XVII, maka cabor yang dipertandingkan sebanyak 14," kata WR III USK, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc lewat siaran pers diterima di Medan, Jumat (8/7/2022).

Pada rakor tersebut, BAPOMI Aceh berkomitmen menyelenggarakan POMDA dengan lancar dan menjunjung tinggi nilai fair play. Ini penting agar dapat menjaring atlet terbaik, yang akan mewakili Aceh di kancah POMNas yang berlangsung pada 17-26 November 2022 di Padang, Sumatera Barat.

WR III USK mengungkapkan, ada dua tantangan bagi BAPOMI untuk pelaksanaan POMDA, yaitu pendanaan serta berbenturan dengan Pekan Olahraga Rakyat Aceh (PORA) di Kabupaten Pidie. Namun, selaku Ketua BAPOMI Aceh dirinya optimis akan melaluinya dengan baik.

"Untuk pendanaan kita sudah mengajukan kepada Pemerintah Aceh sebesar Rp 5 Miliar. Kita akan melakukan audiensi dengan PJ Gubernur Aceh, DPRA, Dispora juga KONI Aceh. InsyaAllah dengan kebersamaan dan demi Aceh, akan ada keputusan terbaik," jelasnya.

Prof Mustanir mengingatkan, kepada PT yang akan mengirimkan delegasi di POMDA nantinya, untuk benar-benar memperhatikan usia atlet. Merujuk pada keputusan BAPOMI pusat, usia maksimal atlet yang berlaga di POMNas 23 tahun; kelahiran maksimal 31 Desember 1999. Batas usia ini sengaja dibuat sebab akan berlaga di ASEAN University Games (AUG).*