PALAS - Antrean panjang kenderaan roda empat dan truk tronton mengular di sepanjang Jalinsun Sibuhuan, Kabupaten Padanglawas (Palas) untuk mendapatkan BBM jenis solar di SPBU 14.227.309 dan disejumlah SPBU lainnya, Rabu (30/3/2022) malam.

Kelangkaan bio solar ini mendera semua wilayah, tidak hanya di Kabupaten Palas tetapi di wilayah Kabupaten lainnya juga terjadi antrean panjang. Hal ini membuat arus lalu lintas macet.

Kapolres Padanglawas, AKBP Indra Yanitra Irawan melalui Kasat Reskrim, AKP Aman Putra B SH didampingi Kanit Tipiter Reskrim, Ipda Budi Chandra Nasution SH mengatakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban antrean kenderaan yang ingin mengisi bahan bakar minyak solar di sejumlah SPBU personil kepolian disebar untuk mengatur lalu lintas umum.

Aman Putra menjelaskan, kelangkaan minyak solar ini akan terus menyebabkan kemacetan Jalinsum, sehingga untuk mengatisipasi, personil Kepolisian terlibat langsung melakukan pengamanan dan pengaturan kenderaan agar tidak saling berdesakan di kawasan SPBU.

Sementara Pengawas SPBU Nomor 14.227.309 Sibuhuan, Kecamatan Barumun, Hormatua alias Kombet mengatakan, antrean panjang kenderaan dipicu pengurangan pasokan solar. Hal itu menyebabkan kenderaan bertumpuk di SPBU yang memiliki stok BBM.

"Setiap harinya masuk sebanyak 8 KL bio solar ke SPBU kita, tetapi akibat kekosongan di SPBU lainnya sehingga kenderaan menyerbu ke lokasi ini untuk mendapat kebutuhan BBM dengan rela antrian sampai berjam -jam," terangnya.

Diakui Hitmartua, petugas SPBU juga kewalahan melayani kenderaan yang antrian cukup panjang untuk mendapatkan bio solar.

"Dibalik antrian kendraan,sebagaian supir truk dan kenderaan juga kecewa karena sudah antrian, tepat giliran hendak mengisi, stok solar sudah habis sehingga meluapkan kekesalan dan kecewa," bebernya.

Salah seorang pengemudi truk, Tarmin Siregar mengatakan, sudah melewati tiga SPBU sebelum tetapi tidak mendapatkan solar. Sehingga akhirnya ikut antre di SPBU 14.227.309 Sibuhuan tersebut. Di ketiga SPBU sebelumnya, stok BBM jenis solar telah habis terjual.

"Mulai semalam saya menunggu solar dengan memarkirkan truk agar dapat solar, baru malam ini dapat solar. Itupun terbatas karena ada batas pengisian oleh pihak SPBU," ungkapnya.

Siregar mengatakan, rela nginap dan memilih antre berjam-jam dibanding mencoba mencari di SPBU lain karena akan mengalami nasib yang sama dan di khawatir tidak ada sehingga truknya mogok gara-gara kehabisan BBM.

"Daripada kehabisan minyak dijalan dan membahyakan kendraan, lebih baik antean agar dapat solar yang saat ini cukup langkah," pungkas supir truk tronton bermuatan inti sawit.