LHOKSEUMAWE – Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kelompok Tani Lumbung Kita di Desa Tanjung Ara, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara saat ini mulai kembangkan kopi daun kelor dan teh daun kelor. Produksi rumahan itu, ternyata memiliki prospek pasar sangat bagus, soalnya dari beberapa literature yang ada daun kelor atau sering juga disebut moringa itu memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan tubuh.

Bahan baku produksi kopi kelor dan teh kelor itu diambil dari para petani kelor yang ada sekitar Kecamatan Tanah Jambo Aye, Seuneddon maupun Baktiya.

“Peluang pasar produksi kopi daun kelor dan teh kelor sangat bagus, dan saat ini pemasaran masih skala kecil khusus untuk dipasarkan tingkat lokal terlebih dahulu. Bahan baku daun kelor kita ambil dari petani ytang tersebar di Kecamatan Tanah Jambo Aye, Seuneddon dan Baktiya,” ungkap Ketua Kelompok Tani Lumbung Kita Muhammad Jumadil Ichsan, Selasa (29/3/2022).

Ichsan meyakini dalam jangka panjang, peminat kopi dan teh bahan baku daun kelor tersebut akan berkembang pesat, begitu juga peluang pasar. Untuk produksi kopi kelor dan teh kelor dibutuhkan standarisasi mutu, soalnya kelor yang ditanam petani wajib menghindarkan dari pupuk kimia, sehingga kualitas hasil betul-betul terjamin.

“Standarisasi bahan baku harus organik, untuk menghasilkan kualitas produksi yang terjamin, sehingga bahan baku daun kelor yang kita beli dari petani tidak menggunakan pupuk kimia, tapi kita mengarahkan untuk menggunakan pupuk organik,” ungkapnya.

Selama ini, produksi yang telah dihasilkan, tambah Ichsan sudah mulai merambah ke pasar ritel modern, maupun sifatnya masih sangat terbatas, karena bahan baku daun kelor masih belum dibudidaya secara massif oleh petani.

Untuk produksi kopi kelor dan teh kelor, membutuhkan daun kelor tidak sedikit. Ditingkat petani UMKM Kelompok Tani Lumbung Kita beli daun kelor basah dihargai Rp 5.000 hingga 7.000 per kg.

“Saat ini pohon kelor ditanam oleh petani masih bersifat tradisional dan hanya ditanam dipagar-pagar rumah atau dipekarangan rumah, belum ada yang melakukan budaya secara lebih luas, makanya Kelompok Tani Lumbung Kita secara bersama-sama akan kembangkan budidaya kelor,” tuturnya.