LHOKSEUMAWE – Setelah sukses produksi pupuk organik cair dengan berbagai varian yang dilakukan oleh kelompok tani Lumbung Cot Mambong, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, saat ini unit usaha itu dikembangkan dikawasan dataran Tinggi Gayo tepatnya di Dusun Kute Panang, Desa Rusip, Kecamatan Siyah Utama, Kabupaten Bener Meriah, digunakan untuk pemupukan area kebun kopi milik masyarakat. Pasar kopi dunia saat ini lebih gandrung terhadap kopi organik, sehingga petani kopi di sentra produksi kopi Aceh yakni Aceh Tengah maupun Bener Meriah mulai melirik proses pemupukan tidak lagi menggunakan pupuk kimia tapi sebagian telah beralih menggunakan pupuk organik
 
Hanya saja, proses pembuatan pupuk organik cair, terutama diketinggian 900 Diatas Permukaan Laut (DPL) berbeda perlakukan dengan pembuatan pupuk organik dikawasan daratan rendah, sehingga membutuhkan tambahan bahan baku dari berbagai jenis tanaman yang ada dilingkungan alam.
 
Ketua Kelompok Tani Lumbung Cot Mambong Tgk Saifullah, Selasa (29/3) mengatakan khusus didataran tinggi dengan ketinggian 900 DPL, produksi pupuk organic cair berbeda perlakukan dengan dataran rendah. 
 
“Makanya jenis pupuk organik cair untuk dataran tinggi gayo diberi nama JST Bengi, karena kawasan tersebut dingin diatas rata-rata, dan syukurnya hasil produksi pupuk organik cair yang kita produksi hasilnya sangat memuaskan dan tanaman kopi masyarakat yang menggunakan pupuk organik hasilnya bagus,” ungkapnya.
 
Sementara itu salah seorang petani Amir Hamzah yang juga Kepala Dusun Kute Panang, Desa Rusip, Kecamatan Siyah Utama, Bener Meriah, mengaku hasil produksi pupuk organic cair pengembangan dari Lumbung Cot Mambung hasilnya bagus. 
 
“Untuk tahap awal produksi sebanyak 300 liter untuk memupuk kebun kopi milik anggota kelompok,” katanya.
 
Selama ini, tambah Amir Hamzah, petani kopi baik di Aceh Tengah maupun Bener Meriah banyak menggunakan pupuk kimia, namun setelah perkembangan dunia berubah mulai beralih ke organik. Karena pasar kopi Aceh banyak dieksport ke luar negeri, terutama negara-negara Eropa maupun Amerika dan beberapa negara Asia.
 
“Buyer asing sekarang lebih memilih kopi organik, makanya petani di Bener meriah mulai beralih ke pupuk organik, dan Alhamdulillah kita mendapat mitra dari Kelompok Tani Lumbung Cot Mambong (LCM) yang selama ini produksi pupuk organik untuk anggota kelompoknya dan hasilnya juga sangat bagus, bahkan kebun sawit yang dikelola oleh kelompok tani LCM juga menggunakan pupuk organik, begitu juga padi sawah dan berbagai tanaman sayuran, untuk itu kita minta agar LCM juga kembangkan pupuk organik cair di desa kami,” katanya.