MEDAN - Massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar demonstrasi di depan kantor walikota Medan, Senin (7/3/2022). Aksi menagih janji satu tahun kepemimpinan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota itu berakhir ricuh. Kedua pemimpin itu dinilai gagal mengatasi banjir di Medan.

Seperti yang dikatakan Putra selaku ketua umum PD KAMMI Medan, massa menilai Bobby dan Aulia Rahman telah gagal memimpin kota Medan salah satunya adalah mengatasi banjir yang terjadi beberapa hari ini di kota Medan.

"Kedatangan kami Ingin menagih janji satu tahun kinerja walikota dan wakil walikota Medan, kita ingin mengaspirasi kan salah satunya adalah tidak seriusnya walikota dalam penanganan banjir di kota Medan, kemudian kriminalitas, perjudian , narkoba dan lainya itu tidak serius ditangani oleh bobby,"ujar Putra

Dia menilai setahun kepemimpinan Bobby dan Aulia Rahman kriminalitas di Kota Medan semakin meningkat dan belum juga teratasi dengan baik.

"Seperti kriminalitas semakin tinggi angkanya di kota Medan, Kita melihat kinerja Bobby hari ini tidak serius. Dari itu kami datang untuk menyampaikan aspirasi. Namun Bobby belum juga mau menemui untuk mendengarkan aspirasi kami"tutur Putra.

Tak hanya itu, para massa aksi tersebut menagih janji wali kota Medan memberikan 1000 beasiswa untuk para mahasiswa yang sampai saat ini belum terealisasikan.

“Janjinya mau kasih beasiswa, sampai sekarang juga belum terealisasi,” seru massa aksi

Pantauan Gosumut.com, aksi tersebut berakhir ricuh karena massa ingin melakukan pembakaran ban namun dihalangi oleh aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.

Melihat ban yang akan mereka bakar diamankan oleh petugas, massa aksi tidak terima dan saling dorong tidak terhindarkan.

"Kami tadi ingin melakukan aksi bakar ban, namun dihalangi oleh petugas yang berjaga didepan, kami juga didorong dan ditarik oleh mereka" ujar Putra Ketua Umum PD KAMMI Medan.

Sementara, Asisten Pemerintah kota Medan, M Sofyan, mengatakan kepada massa aksi bahwa pak wali kota Medan sedang ada keperluan dan belum bisa menemui massa aksi.

“Pak wali sedang ada kerjaan jadi saya diutus untuk menemui adek-adek yang sedang menyampaikan aspirasinya,” katanya.

Saat ditanya terkait akan ada aksi lanjutan, Putra mengatakan, " KAMMI akan terus melakukan aksi di depan kantor walikota Medan sampai Bobby datang menemui untuk mendengarkan aspirasi kami"pungkasnya.*