MEDAN - Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag Sumut) mengecek persediaan minyak goreng di Lotte Grosir Mart Medan. Menurut pantauan Gosumut di lapangan, saat minyak goreng sulit untuk didapat dipasaran namun herannya saat Ombudsman dan Disperindag Sumut menanyakan ketersediaan minyak goreng, pihak Lotte mart mengatakan cukup selama sebulan. 
 
Heri perwakilan dari Pihak Lotte Grosir Mart Medan mengatakan, persediaan minyak goreng kemasan selama sebulan kedepan cukup untuk masyarakat.
 
"Stok minyak di Lotte Mart ada sekitar 24 ribu liter, diantaranya itu merk Sunco ada 500 kardus, Amanda 400 kardus, Tropical 400 kardus, dan Bimoli 1.000 kardus. Totalnya sekitar 2.000 karton. 1 karton itu isinya 12 liter," jelasnya. 
 
Disaat kelangkaan minyak pihak Lotte Mart menyebutkan mampu menjual minyak goreng kemasan lebih dari 1000 liter per harinya kepada setiap member.
 
"Untuk penjualan dalam sehari minyak goreng terjual kurang lebih 3000 sampai 4000 liter dalam sehari," sebutnya. 
 
Namun saat ditanyai Ombudsman dan Disperindag mengenai minyak goreng apa saja yang yang hilang dari pasar pihak Lotte Mart mengatakan ada beberapa minyak goreng yang hilang setelah Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan oleh pemerintaah.
 
"Kami mencatat ada dua merek minyak yang hilang, Minyak Fortune dan Rose Brand itu dimulai awal penetapan HET," sebutnya. 
 
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara Abyadi Siregar mengatakan, sangat bersyukur di Lotte Grosir Mart Medan tidak terjadi kelangkaan minyak goreng.
 
"Kami melihat disini tidak ada terjadinya kelangkaan yang kami lihat bahkan terjadinya kenaikan angka pembeli, mungkin karena ditempat lain tidak ada karena itu masyarakat banyak yang kemari. Dan juga harganya masih tetap Harga Eceran Tertinggi, untuk masyarakat yang membutuhkan minya silahkan datang ke Lotte Mart Grosir Medan," ujarnya. 
 
Abyadi juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak panik dengan kelangkaan minyak yang terjadi.
 
"Untuk masyarakat agar tidak melakukan penimbunan Sehingga nanti bisa membuat kepanikan masyarakat, kita berharap jangan ada para pelaku usaha yang nakal sehingga membuat kepanikan dalam masyarakat," jelasnya.