KELURAHAN Dendang, Kabupaten Langkat, menjadi salah satu titik dari 520 desa yang tersentuh program social healing spot Yayasan Erick Thohir di Pulau Sumatera. Di Langkat ini, setidaknya ada 10 desa yang mendapat bantuan pembuatan fasilitas umum maupun fasilitas sosial.


Di Langkat sendiri, warga di sana tengah berbahagia. Api kecil yang dipantik Yayasan Erick Thohir melalui program social healing spot, tak hanya mampu sebagai tempat penyembuhan sosial saja, namun juga mampu mewujudkan kesejahteraan bagi warga khususnya di Gang Sederek/Sejahtera, Kelurahan Dendang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Bagaimana tidak, sejak hadirnya lapangan badminton ditambah pojok selfie dan booth stand UMKM untuk warga di sana, perlahan dan pasti ekonomi warga juga semakin menunjukkan perubahan dan bangkit di tengah pandemi Covid 19.

"Sejak lapangan badminton ini ada, orang terus berdatangan kemari hanya sekedar untuk berolahraga atau hanya nongkrong saja. Rame terus di sini, ya anak anaknya juga maen, orangtuanya juga maen badminton. Alhamdulillah, UKM di sini juga lebih baik lagi," ujar Wawan, salah seorang warga dan juga pengurus UMKM plus lapangan badminton Gang Sederek, Kabupaten Langkat, Selasa (1/2/2022).

Wawan mengakui, sejak hadirnya program sosial healing di kampung mereka, dia bersama warga lainnya sudah bersepakat akan membagikan keuntungan 10% dari penjualan booth stand UMKM yang dibangun Yayasan Erick Thohir kepada warga kurang mampu.

"Kemarin kita sudah salurkan ke orang yang kurang mampu. Kebetulan hasil 10 persen yang kami salurkan untuk warga Kwala Bingei. Bapak itu tadinya buat buat lidi, tapi sekarang udah enggak kerja lagi karena stroke, tangan sebelah kanannya gak bisa gerak. Tapi kalau tangan kiri dan kedua kakinya masih bisa bergerak dan buat berjalan. Jadi kalau untuk usaha lain beliau tidak bisa, sehingga kami bersepakat uang hasil 10 persen penjualan UMKM di sini kami belikan 3 ekor kambing. Sudah kami serahkan kemarin dan mudah mudahan kambing yang kami berikan ini dapat beranak pinak, usaha yang dirintisnya lebih baik lagi dan bisa memenuhi kebutuhan keluarga bapak itu bersama anak anaknya. Kalau istrinya sejak bapak itu stroke, udah lari entah kemana," bebernya.

Tak hanya itu, pihaknya saat ini juga tengah fokus untuk membantu merehab rumah tahfidz dengan menyisihkan 10% keuntungan dari penjualan mereka.

 

"Di daerah sini juga ada bang, rumah tahfidz. Anak anak yang belajar di sana menggunakan selasar rumah, empit empitan mereka belajar. Rencana kami ke depan akan kami salurkan ke sana, kami cicil cicil. Mudah mudahan bisa terwujud dan Alhamdulillah banyak berkah setelah hadirnya fasilitas umum yang dibangun Pak Erick Thohir di kampung kami ini," ungkapnya.

"Insya Allah kita akan memberi kemudahan agar adik adik ini bisa belajar. Sebab, mereka ngajinya di tempat kayak gini, sedangkan antusias anak anak sangat luar biasa. Ada sekitar 60 anak, berhubung tempatnya sempit jadi harus dibagi 3 sift," tambahnya.

Wawan juga menceritakan bagaimana berkah lainnya sejak hadirnya program social healing spot dari Yayasan Erick Thohir. Di mana, salah seorang warga di sekitar Gang Sederek juga ada yang membuat jajanan yang dititipkan di booth stand UKM yang tersedia.

"Ibu ini juga. Beliau kalau pagi itu kerja di pajak (Pasar_RED). Jadi kalau udah pulang dari pajak, beliau buat jajanan kayak kacang tojin, dan Alhamdulillah, bisa menambah uang jajan untuk anak anaknya," tambahnya.

Ada satu kisah lainnya yang diceritakan Wawan. Salah seorang warga di sana yang putus sekolah juga diberdayakan dalam pengelolaan lapangan badminton.

"Ini anak masih 17 tahun, tapi kerjaannya mabuk, tiap hari duduk di terminal. Jadi saya bilang sama dia, daripada kayak gini terus, bagus ngurus lapangan aja, jadi wasit aja di sini. Kalau makan minum aman, gak usah dipikirkan, saya bilang gitu. Jadi kalau ada orang maen, dia lah wasitnya," sebutnya.

Meski banyak faedah dan berkah dengan hadirnya program ini, namun siapa sangka, kampung mereka sempat gak kebagian kuota program social healing Yayasan Erick Thohir.

"Saat itu, kami sempat dengar adanya program social healing spot dari Yayasan Erick Thohir untuk pembuatan lapangan badminton. Tapi di pertengahan jalan, pengajuan itu sempat dicancel karena lapangan badminton sudah terlalu banyak dibuat di program ini. Sempat berapa bulan enggak ada kabar. Kami juga sempat bermohon, walau lapangan saja juga gak apa apa, biar kami yang cet sendiri lapangannya, kami beli net sendiri, kami pasang lampu penerangnya, nanti kami cicil pelan pelan. Artinya biar ada kegiatan warga di sini, jauh dari hal hal negatif seperti narkoba dan lainnya," ungkap Wawan.

Tapi akhirnya Allah pun mengabulkan doa dan keinginan warga. Malahan di tempat mereka jauh lebih istimewa, ada lapangan badminton, ada tempat selfie dan ada juga booth stand untuk berjualan warga di sana.

"Karena memang warga di sini umumnya itu UMKM. Jadi Alhamdulillah kali kami, tadinya sempat ditolak, tapi sekarang malah kami dapat banyak fasilitas. Inilah campur tangan Allah, Alhamdulillah, siapa yang sangka," ucap Wawan penuh syukur.

Wawan juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada Yayasan Erick Thohir dan E-Troopers yang sudah menyelenggarakan program social healing spot di desa mereka, sehingga warga bisa lebih berdayaguna.

"Ini diluar dari nalar kami. Alhamdulillah, tadinya kami minta lapangan saja untuk sarana olahraga, tapi sekarang malah didouble double sama Allah. Kami ucapkan terimakasih kepada Pak Erick Thohir, semoga sehat selalu, diberikan segala kemudahan dan kelancaran dalam perjuangan beliau," tutupnya mengaminkan.

Sementara itu, Erick Thohir di berbagai kesempatan saat peresmian fasum dan fasos program social healing spot selalu mengatakan bahwa apa yang dilakukannya hanya memercikkan api kecil untuk warga.

"Ini sebagai sumbangsih saya kepada masyarakat dan juga bagi Indonesia. Dan mengingatkan kepada kita semua bahwa ketika ada kesulitan InsyaAllah, Allah SWT akan selalu memberikan jalan keluar dan kemudahan," kata Erick dalam acara peresmian di Lapangan Voli, di Umban Sari, Kamis (25/11) seperti yang dilansir republika.co.id.

Erick menjelaskan alasan dirinya membuat program social healing dengan membangun keperluan fasilitas umum kepada masyarakat. Yakni, sebagai upaya dirinya menjaga semangat kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Seperti apa yang dilakukan warga hari ini dengan membuat lapangan voli secara bergotong royong. Dan semangat ini merupakan api kecil yang saya hidupkan ketika masyarakat kesulitan karena Covid-19 atau lainnya," sebutnya.

Erick berharap agar fasilitas umum (Fasum) yang telah dibangun secara bergotong royong oleh masyarakat ini dapat dimanfaatkan dan dijaga keberadaannya hingga menjadi sebuah cerita bagi anak maupun cucu-cucu kita nanti.

"Dan saya juga dilaporkan salah satunya adanya perbaikan mushola oleh Yayasan Erick Thohir dan ini komplit, bisa nyaman beribadah, sehat dan dapat berjajar bersama-sama,"ujarnya.

Menutup sambutannya, pria yang akrab disapa Pak ET ini juga memohon doa kepada masyarakat Umban Sari agar kegiatan social healing ini menjadi ladang amal bagi almarhum ayahandanya, Muhammad Thohir.

"Semoga dilancarkan rencana kegiatan Haul bapak saya yang insyallah ditandai dengan membuka masjid At Thohir di Jakarta dan mudah-mudahan menjadi bakti buat saya kepada orang tua," pungkasnya sembari meminta agar masyarakat tetap semangat, berkata dan rukun.

Penulis adalah wartawan/editor di www.gosumut.com