ASAHAN - Kementerian PUPR Direktorat PSDA bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Project Preparation Consultant (PPC) Asahan, menggelar pembahasan proyek irigasi Indonesia terbesar di Asahan, Selasa (11/01/2022).
Proyek Irigasi Asahan Fase I merupakan salah satu proyek irigasi terbesar di Indonesia, karena luasnya mencapai 44.000 hektar.

Project Director dan Agriculture and Business Expert International PPC Asahan, Dimyati Nangju mengatakan, atas nama Management dan Konsultan Project Preparation atau PPC untuk Asahan Irrigation System Development Phase 1 di Sumatera Utara, menyampaikan, sebelum menyelesaikan studi ini, pihaknya perlu sekali melakukan konsultasi dengan semua stakeholders di proyek area yang terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhanbatu Utara.

"Untuk mengkorfirmasi temuan dan rekomendasi yang telah kami susun dalam laporan Feasibility Study kami," ucap Dimyati.

Di tempat yang sama, Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR RI yang diwakili Kasubdit Wilayah I Direktorat Irigasi dan Rawa, Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR RI Parlinggoman Simanungkalit, mengatakan, dalam rangka ekstensifikasi lahan sawah beririgasi teknis, Direktorat Irigasi dan Rawa melakukan kegiatan Development of Asahan irrigation System In North Sumatero (Phase I) di Kabupaten Labuhanbatu Utara yang merupakan rangkaian studi mulai dari master plan, studi kelayakan dan detail desain yang didanai dari Asian Development Bank (ADB).

Sebagaimana diketahui, potensi pengembangan lahan pertanian di Kabupaten Labuhanbatu Utara dan sekitarnya telah diidentifikasi sejak tahun 1980-an. Identifikasi awal diperoleh informasi potensi pengembangan mencapai 110.000 hektar. Mengingat adanya perubahan tata guna lahan dan perkembangan yang terjadi pada areal tersebut, pada tahap pertama ini, identifikasi untuk pengembangan jaringan irigasi ditargetkan seluas 40.000 hektar.

"Saat ini, tahapan pekerjaan yang sedang berlangsung sampai dengan proses detail desain. Terdapat banyak kendala teknis yang ditemukan dan akan diputuskan rekayasa teknis yang sesuai agar jaringan irigasi ini dapat melayani sesuai rencana. Rekayasa teknis ini tentunya harus dapat diterapkan dan diterima oleh masyarakat di Kabupaten Asahan serta Kabupaten Labuhanbatu Utara khususnya dan pada umumnya masyarakat Provinsi Sumatera Utara dan Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan PKM ini merupakan tahap yang sangat penting dalam proses perencanaan pengembangan jaringan irigasi Asahan," terangnya.

Parlinggoman juga berharap, agar agar para peserta dapat menyerap informasi secara maksimal melalui kegiatan PKM Tahap 2 ini dan berdiskusi secara aktif dengan tim Tenaga Ahli. Output yang diharapkan para peserta dapat memberikan tanggapan dan masukan terhadap rencana Pengembangan Jaringan Irigasi Asahan yang saat ini sedang disusun sesuai dengan kondisi serta kebutuhan masyarakat setempat (kearifan lokal).

Sementara, Bupati Asahan H. Surya dalam arahannya mengatakan, berdasarkan arahan Presiden RI yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, bahwa pembangunan infrastruktur pelayanan dasar bidang irigasi pada tahun 2024 ditargetkan akan dibangun bendungan multiguna sebanyak 63 unit dan jaringan irigasi baru sebanyak 500.000 hektar. Pemerintah Kabupaten Asahan menyatakan siap mendukung penuh dan berpartisipasi dalam mewujudkan target capaian dimaksud.

"Di Kabupaten Asahan, terdapat satu daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat yaitu daerah Irigasi Rawa Sei Lebah seluas 3.031 Ha yang saat ini kondisi pengolahan infrastrukturnya perlu mendapatkan perhatian. Kami berharap kegiatan perencanaan pengembangan sistem irigasi Asahan ini tidak terhenti pada tahapan perencanaan namun dapat dilanjutkan pada tahap konstruksi, hingga operasional dan pemeliharaan sistem jaringan irigasi," tutur Bupati Asahan.