JAKARTA - Jumlah varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia terus mengalami penambahan kasus jelang tahun baru 2022. Penambahan ini mengancam Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 26 Desember 2021 mengkonfirmasi varian baru Covid-19 yang pertama kali diumumkan teridentifikasi di Indonesia pada 15 Desember lalu itu kini telah berjumlah 46 kasus.

Kendati demikian, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut puluhan kasus itu merupakan imported case alias penularan kasus dari para pelaku perjalanan internasional. Demikian dikutip Senin (27/12/2021).

Kemenkes mengklaim varian Omicron belum teridentifikasi sebagai penularan lokal di masyarakat.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen oleh Badan Litbangkes, kami kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus Omicron sebanyak 27 orang. Saat ini sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso," kata Nadia dikutip dari situs resmi Kemenkes.

Nadia kemudian menjelaskan puluhan warga tersebut positif varian Omicron berdasarkan pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) yang hasilnya keluar secara bertahap. Kasus tersebut juga sudah dilaporkan melalui lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

GISAID merupakan sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2.

Adapun puluhan warga itu merupakan WNI pelaku perjalanan dari sejumlah negara. Seperti Amerika Serikat, Kongo, Korea Selatan, Turki, Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan ada pula seorang orang WNA asal Nigeria.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 ini kemudian juga menerangkan kondisi mayoritas kasus Omicron tersebut dalam kondisi tidak bergejala atau OTG, sementara beberapa di antaranya mengalami gejala ringan seperti batuk.

Lebih lanjut, Nadia juga memastikan pemerintah akan memperketat screening pada pintu masuk negara baik darat, laut, dan udara seiring semakin meluasnya penyebaran varian Omicron.

Nadia juga mengimbau masyarakat untuk menunda perjalanan ke luar negeri. Ia juga mewanti-wanti kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan serta tidak ragu untuk mendapat vaksin Covid-19.

"Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari Covid-19. Jika kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini," ujar Nadia.*