SIANTAR - Tewasnya karyawan STTC di rel kereta api yang terjadi di KM 37 Jalan Pondok Genteng, Nagori Purba Sari, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Jumat (17/12/2021), meninggalkan kesedihan yang sangat mendalam bagi keluarga. Di ruang Forensik RSUD Djasamen Saragih, istri dan keluarga histeris saat melihat kondisi sang suami yang sudah terbujur kaku.

Namun informasi yang dihimpun, meninggalnya pria berinisial AK alias Anda, diketahui setelah pihak kereta api menghubungi pihak kepolisian.

"Iya tadi pas kita melakukan kegiatan vaksin, kita ditelfon oleh pihak kereta api dimana ada seorang pria yang bunuh diri. Makanya kita langsung turun ke TKP. Dan memang korban meninggal karena bunuh diri, dimana korban menabrakan dirinya ke kereta api pertamina," ucap Kapolsek Serbelawan Iptu Yunus Siregar.

Dirinya juga mengatakan, dugaan sementara korban mengalami depresi lantaran istrinya mempunyai penyakit kanker payudara. Sehingga korban mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan masalah dengan bunuh diri.

"Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga juga, korban sempat dibawa berobat ke Masjelita yang berada di Jalan Medan, karena mengalami depresi gangguan jiwa," ungkapnya.

Jenazah korban akan langsung dibawa ke rumah duka yang berada di Nagori Bahjambi, Kabupaten Simalungun. Bahkan pihak keluarga menolak kalau korban dilakukan otopsi.

Iptu Yunus menyatakan, sebelumnya korban berpamitan kepada keluarga untuk berangkat kerja dari rumah menuju STTC. Sesampainya di PT STTC, ternyata korban terlambat, sehingga mendapat teguran dari mandor dan disuruh pulang oleh mandor.

"Disitu kemungkinan korban langsung menuju ke rel kereta api, dan melakukan bunuh diri," tutupnya.