JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) kembali melaunching Desa Digital Nusantara 'Membangun Desa yang Lebih Pintar' di Desa Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (16/12/2021). Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih menjelaskan, desa digital ini bukan yang pertama diresmikan oleh XL Axiata. Malahan, pembangunan desa digital ini sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu.

"Ini desa yang kelima. Desa digital di sini berbeda dari yang sebelumnya. Di mana, ini lebih komprehensif dan mengintegrasikan beberapa solusi untuk warga," ujar wanita yang akrab disapa Ayu ini.

Ayu juga menuturkan, peresmian desa digital ini tak terlepas dari potesi desa yang lumayan besar di Desa Tanjung Pakis ini.

"Kami melihat juga warga untuk mengadopsi hal yang baru untuk meningkatkan kesejahteraan dan berusaha memberikan yang terbaik. Tidak hanya edukasi, tapi juga membantu meningkatkan fasilitas umum supaya jadi lebih baik dan berdayaguna," ungkapnya.

Fasilitas tersebut, sambung Ayu, yakni dengan dengan hadirnya aplikasi Laut Nusantara untuk membantu nelayan mencari ikan. Ini adalah salah satu memberikan solusi kepada nelayan, tidak hanya lokasi ikan, tapi juga cuaca dan mengetahui jumlah BBM yang akan dipakai menuju lokasi di mana ikan berada.

"Selain itu harapannya, ibu ibu juga bisa mengelola hasil tangkapan ikannya dengan kualitas yang baik. Sisternet juga mengelola pemberdayaan perempuan untuk mengedukasi. Kami juga edukasi anak dan sekolah, juga kami coba edukasi untuk step up menjadi calon pemimpin masa depan. Kalau bapak ibunya nelayan, anaknya kita harapkan bisa lebih maju lagi ke depan. Karena ada pelajar yang kami bina dan sekarang sudah punya mindset yang maju," bebernya.

Tak hanya itu, sebut Ayu, XL Axiata juga memanfaatkan pengaplikasian solusi IoT (The Internet of things) untuk inisiasi dan pemasangan alat pengeringan ikan asin dalam rangkaian meningkatkan produktivitas pelaku usaha ikan asin dan didukung dengan pemasangan solar panel.

Solusi IoT ini bernama e-KanaXin. Solusi tersebut menjadi jawaban bagi pengusaha ikan asin dalam mengatasi masalah cuaca dan kontaminan. Perangkat terkoneksi dengan alat pengering dan dilengkapi dengan sensor berat, suhu, dan kelembaban yang dapat memberikan data kondisi ikan asin secara real-time melalui smartphone.

Dengan e-kanaxin, para nelayan ikan asin dapat menghasilkan ikan asin dengan kualitas lebih tinggi, kekeringan yang merata dan bebas dari kontaminan.

"Kita mengembangkan solusi agar bisa membantu nelayan agar hasil ikan asin bisa lebih maksimal lagi. Teknologi tersebut bisa dimanfaatkan warga di sini. Kami juga memberikan laptop dan akses internet agar warga bisa mengakses internet agar lebih maju lagi," bilangnya.

"Kami sudah berada di sini selama 3 bulan lalu dan akan dilanjutkan selama 6 bulan ke depan, Setelah itu akan ada masa evaluasi. Kami sangat terbuka dan berpartisipasi mempercepat dan memajukan SDM dari masyarakat Indonesia," sambungnya.

Di tempat yang sama, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Ir. Sakti Trenggono (TBC) mengaku, XL Axiata sangat setia dan dukungan ini menjadi triger untuk bangkit.

"Dukungan XL Axiata ini, adalah triger dan ini kami titip kepada pemerintah daerah untuk menjaga dan membentuk kelembagaan yang mengawasi dan benar benar kondusif untuk ini," pesannya.

Hal senada juga disampaikan Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir. Menurut Marwan, Desa Tanjung Pakis ini merupakan landing station XL Axiata dan diharapkan dapat berjalan dengan baik.

"Kerjasama kami dengan seluruh mitra untuk mendorong pelaksanaan pendidikan digitalisasi di dunia pendidikan dan edukasi di dunia perikanan. Alhamdulillah, mudah mudahan XL Axiata bisa mendukung pendidikan dan perikanan serta bisa mendukung pergelaran untuk akses internet dunia. Ini titik penting untuk ke Amerika dan Singapura," tandasnya.