TAPSEL - Aktivitas pertanian di Aek Siracar, Aek Ararongga, dan Aek si Marpattang, Desa Panoppuan Jae, Angkola Timurm Kabupaten Tapanuli Selatan, terganggu akibat kerusakan jalan. Mobil pengangkut bahan pertanian, seperti bibit dan obat obatan, menjadi terlambat akibat sering mogok saat melewati jalan rusak.
"Ada beberapa titik jalan yang mengalami kerusakanm sehingga mobil susah lewat. Seperti tanjakan dan turunan di aek siraccar itu, mesti hati hati Pak. Sempat juga, mobil kita berhari hari di dalam kebun tak bisa keluar, karena ada mobil yang nyangkut di jalan si raccar itu," ujar S. Siregar (35) supir pangangkut bahan pertanian, saat dijumpai awak media di Panoppuan Jae, Kamis (16/12/2021).

Dia menerangkan, jalan pertanian sepanjang 8,5 km lebih di Panoppun Jae ini, 5,5 km diantaranya masih bentuk pengerasan. Sisanya sepanjang 3 km sudah diaspal/lapem secara bertahap mulai dari tahun 2019 hingga 2021.

Namun, adanya Industri Perkebunan Kayu di Simarloting Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara, yang truk pengangkut kayunya melintasi jalan pertanian ini setiap hari, membuat jalan cepat rusak. Jalan pertanian/lapem di Panoppuan ini, merupakan satu satunya akses jalan menuju Industri Kayu di Simarloting tersebut.

"Maunya, pemerintah Tapsel janganlah memperbolehkan truk truk pengangkut kayu itu lewat jalan ini. Ini kan jalan pertanian untuk kendaraan kecil, bukan untuk truk kayu yang berukuran besar," lanjut S. Siregar berharap.

Saat ini, ratusan hektar lahan di daerah Aek Siracar, Aek Ararongga, dan Aek si Marpattang Desa Panoppuan Jae, ditanami petani dengan berbagai jenis tanamam pertanian seperti mangga, jambu, buah pokat, karet, sawit dan lain lain.