TAPSEL - Sejumlah ruas jalan di Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan mengalami kerusakan parah. Hal ini diduga dikarenakan banyaknya truk pengangkut kayu yang melintas di sana. Seperti Lapen jalan pertanian yang baru saja dibangun tahun ini di Desa Panoppuan Jae, Kecamatan Angkola Timur menuju perkebunan warga di daerah Aek Siratcar, Aek Ararongga, Aek Si Marpattang. DI mana, badan jalan berubah menjadi bubur lumpur.

"Cam manalah tak rusak Pak, yang melewati jalan ini puluhan truk pengangkut kayu tiap harinya. Kayu yang diangkut puluhan ton. Macam inilah jadinya" ujar B. Harahap warga Desa Panoppuan Jae, Kecamatan Angkola Timur, saat dijumpai wartawan di rumahnya, Rabu (15/12/2021).

Pembangunan jalan lapem sepanjang 3 kilometer, diketahui dilakukan secara bertahap, yakni dimulai anggaran 2019, 2020 dan 2021 ini. Namun, dengan adanya perkebunan industri kayu di Simarloting, Kabupaten Padang Lawas Utara, truk pengangkut kayu kerap melintasi jalan lapem ini setiap harinya dan membuat jalan cepat rusak.

Truk pengangkut kayu memilih jalan lapem ini, karena satu satunya akses menuju Jalan Lintas Sumatera di Desa Panoppuan Jae, tepatnya di depan pabrik karet.

"Maunya, janganlah truk pengangkut kayu lewat jalan ini. Inilah akibatnya, belum setahun jalannya dibangun dan dipakai, sudah rusak parah. Kami yang berkebun di atas sana kan jadi terganggu," ungkap B. Harahap yang memiliki kebun di Aek Siraccar.

Warga berharap, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan mengambil tindakan tegas terhadap masalah jalan ini dengan meningkatkan kualitas jalan atau melarang truk pengangkut kayu melintas jalan ini.